Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDJONARKO
dc.contributor.advisorPRASETYONO, Suprihadi
dc.contributor.authorSETIYANDANI, Erwin
dc.date.accessioned2020-11-12T03:42:14Z
dc.date.available2020-11-12T03:42:14Z
dc.date.issued2020-07-27
dc.identifier.nimNIM131910201015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101893
dc.description.abstractTransformator pada sistim pentransmisian energi listrik memiliki peranan yang sangat penting. Transformator harus bisa bekerja secara maksimal demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik. Pemeliharaan pada transformator harus dilakukan secara berkala, mengingat transformator merupakan komponen yang sangat vital pada sistem pentransmisian energi listrik. Pemeliharaan yang sanat penting yaitu pada isolasi transformator yang berupa minyak. Isolasi trafo sendiri memiliki peranan sebagai media isolasi belitan yang ada didalam trafo serta sebagai media pendingin trafo saat trasformator berkerja. Minyak trafo yang digunakan pada umumnya berbahan baku minyak dari hasil tambang bumi (fosil) yang dapat kita ketahui bahwa minyak hasil dari tambang bumi (fosil) tidak dapat diperbarui, artinya persediaan minyak bumi suatu saat akan terus berkurang dan habis. Oleh karena itu, perlunya usaha untuk meminimalisir penggunaan minyak trafo yang berbahan baku dari hasil tambang minyak bumi (fosil). Banyak berbagai penelitian saat ini tentang minyak nabati sebagai alternatif minyak trafo, tujuannya meminimalisir penggunaan minyak yang berbahan baku minyak bumi (fosil). Alternaftif minyak transformator yang menggunakan bahan minyak nabati yaitu minyak jarak, minyak jagung, minyak kemiri sunan dan sebagainya. Walaupun hasil dari penelitian karakteristik minyak nabati tersebut masih belum dapat memenuhi standar sebagai alternatif isolasi trafo, namun penggunaan minyak nabati dapat di optimalkan degan melalui proses-peroses pencampuran bahan zat aditif seperti amina, fenol, BHT. Terdapat empat sampel dengan penambahan variasi Apar Poweroil TO 20 pada campuran minyak kemiri sunan dan BHT pada penelitian ini. Keempat sampel tersebut dilakukan pengujian-pengujian untuk mengetahui karakteristik dari sebuah bio minyak trafo. Karakteristik yang diujikan yaitu massa jenis dan viskositas, untuk mengetahui berapa nilai tegangan tembus terhadap penabahan Apar Poweroil TO 20, dilakukan perhitungan secara metamatis untuk mengetahui prediksi nilai teganan tembusnya apakah berdampak baik atau tidak. Pengujian keempat sampel yang sudah ditambahkan variasi Apar Poweroil TO 20 pada penelitian ini menujukkan hasil yang sangat baik dan bio minyak trafo ini memiliki potensi untuk dijadikan alternatif isolasi cair transformator. Dimana penambahan Apar Poweroil TO 20 memiliki pengaruh pada nilai massa jenis dibawah batas maksimum standar isolasi cair yaitu 0,8957 gram/cm3 , dan nilai viskositas kinematik dibawah batas maksimum standar isolasi cair 40 cSt. Serta nilai tegangan tembus yang dihitung secara matematis menunjukkan nilai yang cukup baik yaitu diatas 30 kV/2,5mm. Standar isolasi cair mengacu pada SPLN 49- 1 Tahun 1982.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectKarakteristik Bio Minyaken_US
dc.subjectBio Minyak Trafoen_US
dc.subjectButylated Hydroxytouleneen_US
dc.subjectMinyak Transformatoren_US
dc.titleUji Karakteristik Bio Minyak Trafo Berbahan Dasar Minyak Kemiri Sunan dengan Penambahan Zat Aditif Butylated Hydroxytoukene (BHT) Sebagai Alternatif Isolasi Cair Transformator Daya 150 kVAen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Elektro
dc.identifier.kodeprodi1910201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record