Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Kabupaten Jember
Abstract
Pada ruang perawatan intensif pasien yang dirawat adalah pasien dengan
kondisi kritis dan pasien dengan penyakit mengancam nyawa yang membutuhkan
alat medis khusus untuk perawatannya. Pada ruang ini juga banyak terjadi hal
yang dapat memicu respon psikologis keluarga. Distres spiritual, disfungsi
keluarga, isu kematian, duka cita, putus asa, ketidakberdayaan dan perasaan
emosional lainnya banyak terjadi di ruang perawatan intensif sehingga keluarga
pasien mengalami respon psikologis seperti kecemasan. Ruang perawatan intensif
memiliki aturan dalam jam kunjung, dimana pembatasan bahkan ketiadaan jam
kunjung sudah menjadi hal yang wajar di ruang ICU. Keadaan ini menyebabkan
keluarga menjadi terpisah dengan pasien dan perawat menjadi orang yang dapat
dipercaya keluarga sebagai orang terdeka pasien. Ketika perawat memberikan
asuhan keperawatan yang didasarkan dengan perilaku caring dengan sentuhan
kasih sayang, kepedulian, kebaikan, kehadiran, serta selalu mendengarkan maka
pasien maupun keluarga pasien akan merasa nyaman dan percaya kepada perawat.
Sehingga perilaku caring perawa penting untuk diterapkan baik kepada pasien
maupun keluarga pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara perilaku
caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di instlasi rawat
intensif RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan di RSD dr. Soebandi dengan jangka waktu yakni
sejak Januari 2020 hingga Februari 2020 dengan menggunakan keluarga pasien
sebagai responden dengan jumlah 100 keluarga pasien di instlasai rawat intensif
(ICU, ICCU, PICU-NICU) yang ditentukan dengan teknik consecuive sampling.
Pengambilan data dilakukan dengan membagikan Kuesioner Perilaku Caring
Perawat (KPCP) dan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) kepada
keluarga pasien yang bersedia menjadi responden penelitian dengan didampingi
peneliti. Selanjutnya data diolah menggunakan aplikasi koputer untuk mengetahui
hubungan dari kedua variabel yang diteliti yakni perilaku caring perawat dan
tingkat kecemasan keluraga pasien.
Hasil penelitian ini didapatkan hasil univariat karakteristik responden
yakni usia mayoritas keluarga pasien berada dalam usia dewasa awal (26-35
tahun) (32%). Lebih dari sebagian keluarga pasien berjenis kelamin perempuan
(64%) dengan status hubungan terbanyak adalah sebagai anak (35%) dan hampir
seluruhnya bertempat tinggal serumah dengan pasien (80%). Hasil dari penilaian
keluarga pasien mengenai perilaku caring perawat yakni mayoritas keluarga
pasien (78%) menyatakan perilaku caring perawat dalam kategori baik.
Sedangkan tingkat kecemasan keluarga pasien kebanyakan adalah mengalami
kecemasan tingkat normal (42%). Hasil analisis bivariat berdasarkan uji korelasi
Spearman diketahui bahwa nilai p > 0,05 dimana p = 0,424. Berdasarkan hasil
tersebut didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku caring perawat
dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di instlasi rawat intensif RSD dr.
Soebandi Kabupaten Jember.
Fenomena yang terjadi dalam penelitian ini yakni terdapat 2 keluarga yang
menilai perilaku caring perawat dalam kategori baik namun mengalami
kecemasan tingkat berat. Hal ini disebabkan karena keluarga mencemaskan
keadaan pasien dan merasa takut akan kehilangan anggota keluarganya. keluarga
lebih mementingkan kondisi pasien daripada bagaimana perawat merawat,
memberikan perhatain dan memperlakukan keluarga pasien. Sehingga perilaku
caring tidak diperhatikan lebih oleh keluarga daripada bagaimana kondisi pasien.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di
instlasi rawat intensif RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Hasil penelitian ini
dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kecemasan
keluarga dimana terdapat banyak faktor yang dapat mencetuskan kecemasan
keluarga pasien di ruang perawatan intensif.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]