dc.description.abstract | Kepiting air tawar merupakan fauna air tawar yang ditemukan di wilayah
perairan. Karakteristik kepiting yang dapat dilihat dari ciri-ciri morfologisnya
yaitu memiliki tubuh yang melebar dan melintang, karapas berbentuk pipih atau
agak cembung dan berbentuk heksagonal atau agak persegi. Bagian morfologi
kaki dapat diamati pada ujung pasangan kaki memiliki bentuk agak pipih dan
berfungsi untuk membantu dalam bergerak dan berenang. Bagian kulit kepiting
terbuat dari zat kaput sehingga tidak dapat mengalami pertumbuhan seperti
perkembangan tubuhnya, sehingga kepiting akan melakukan molting atau berganti
kulit serta bagian tubuhnya akan membentuk kulit baru yang awalnya bersifat
lunak dan akan mengeras seperti kulit semula
Siklus hidup kepiting air tawar yang berada di perairan tawar yang
berperan penting dalam rantai makanan sebagai omnivora dan detrivor. Beberapa
jenis kepiting air tawar hanya dapat dijumpai pada perairan dengan kondisi bersih
sehingga dapat dijadikan bioindikator kondisi suatu perairan. Persebaran kepiting
air tawar yang luas sehingga memiliki adaptasi tertentu dan mengakibatkan
tingginya keanekaragaman jenis kepiting air tawar. Keanekaragaman kepiting air
tawar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain
jenis kepiting, kecepatan pertumbuhan, laju reproduksi, jenis kelamin dan
ketahanan terhadap penyakit. Faktor eksternal berasal dari luar yaitu kandungan
nutrisi yang dimakan, kualitas air, jumlah dan kondisi habitat.
Penelitian ini dilakukan di aliran sungai Resort Wonoasri dan Sanenrejo
Taman Nasional Meru Betiri. Penelitian ini bertujuan untuke mengetahui tingkat
keanekaragaman kepiting air tawar di aliran sungai Resort Wonoasri dan
Sanenrejo Taman Nasional Meru Betiri. Untuk mengetahu kondisi abiotik yang
ada di aliran sungai Resort Wonoasri dan Sanenrejo Taman Nasional Meru Betiri
dan hasil penelitian dapat dihgunakan sebagai bahan pembuatan buku ilmiah
populer. Pengambilan sampel menggunakan metode road sampling dengan
meenyusuri aliran sungai sejauh 180m dengan melawan arus yang dimulai dari
arah hilir ke hulu. Pengambilan sampel terbagi menjadi 3 stasiun dengan panjang
stasiun 60 m dari setiap lokasi sampling. Lokasi pengambilan sampel berdasarkan
preferensi habitat yaitu hutan primer, hutan
sekunder, perkebunan, pemukiman dan hutan pantai.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh 7 spesies
kepiting air tawar yaitu Parathelphusa bogorensis, Parathelphusa convexa,
Geosesarma sp., Parasesarma sp., Perisesarma lividum dan Scylla tranquebarica.
Tingkat keanekaragaman (H’) kepiting air tawar di wilayah Wonoasri sebesar
1,47 yang dikategorikan sedang, sedangkan di Resort Sanenrejo sebesar 0,80 yang
dikategorikan rendah. Perbedaan tingkat keanekaragaman disebabkan oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal keanekaragaman kepiting antara lain jenis
kepiting, kecepatan pertumbuhan dan laju reproduksi, sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar yaitu kondisi habitat dan kualitas air. Hasil penelitian digunakan
untuk menyusun buku sebagai produk akhir berupa buku ilmiah populer, uji
kelayakan dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan buku ilmiah populer
sebagai sumber informasi dan diperoleh nilai rata-rata nilai 81 yang dikategorikan
layak sebagai buku ilmiah populer. | en_US |