Pengaruh Paraparan Asap Rokok Elektrik Terhadap Histologi Paru Mencit (Mus musculus L.) Strain Balb’C Jantan
Abstract
Merokok merupakan kebiasaan yang dapat mengakibatkan beberapa
masalah kesehatan bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Salah satu jenis
rokok yang saat ini digemari oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia
adalah rokok elektrik. Rokok elektrik akan mengubah cairan yang mengandung
nikotin dan bahan lainnya dalam bentuk uap. Paparan rokok elektrik dapat
menyebabkan hiperplasia sel Goblet pada mukosa bronkiolus, deposisi kolagen
pada septa alveolus, serta apoptosis septa alveolus dan sel endotel. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efek paparan rokok elektrik terhadap tebal mukosa
bronkiolus dan tebal septa alveolus paru. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan hewan uji berupa mencit Strain Balb’C sebanyak 24 ekor yang dibagi
menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol; kelompok perlakuan paparan asap
rokok elektrik yang mengandung nikotin 6 mg/ml dengan volume cairan 1 ml; 2
ml; dan 4 ml. Pemberian paparan asap rokok elektrik dilakukan selama 4 minggu.
Pembuatan preparat histologi paru dilakukan dengan metode parafin dengan
pewarnaan Haematoxylin Eosin (HE). Parameter yang diamati pada penelitian ini
meliputi pengukuran ketebalan mukosa bronkiolus dan septa alveolus. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dengan taraf kepercayaan
95% atau α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test
(DMRT) untuk mengetahui beda nyata antar kelompok perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan asap rokok elektrik cairan
selama 4 minggu pada mencit Strain Balb’C jantan dengan volume cairan 1 ml
mampu menyebabkan peningkatan tebal mukosa bronkiolus dan septa alveolus
dengan nilai rata-rata berturut-turut 27,98 µm dan 21,80 µm. Paparan asap rokok
elektrik dengan volume cairan 2 ml mampu menyebabkan peningkatan tebal
mukosa bronkiolus dan mampu menyebabkan penurunan tebal septa alveolus
dengan nilai rata-rata berturut-turut 29,00 µm dan 18,34 µm. Paparan asap rokok
elektrik dengan volume cairan 4 ml dapat menyebabkan peningkatan tebal
mukosa bronkiolus dan menyebabkan penurunan tebal septa alveolus dengan nilai
rata-rata berturut-turut 33,27 µm dan 16,34 µm. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa paparan asap rokok elektrik dengan volume cairan 1 ml
berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata tebal mukosa bronkiolus dan tebal
septa alveolus. Peningkatan rata-rata tebal mukosa bronkiolus terjadi seiring
dengan peningkatan volume cairan dalam paparan asap rokok elektrik.