dc.description.abstract | Nematoda Pratylenchus coffeae merupakan salah satu jenis nematoda
parasit yang menyerang tanaman kopi. Nematoda ini sangat berbahaya karena
berdampak pada penurunan produksi sebesar 28,7%-78,4%. Upaya pengendalian
yang banyak dilakukan masyarakat saat ini dengan bionematisida sintetik. Hal ini
memberikan banyak dampak negatif bagi ekologi lingkungan sehingga perlu
dilakukan upaya pengelolaan hama terpadu salah satunya dengan menggunakan
kombinasi bakteri endofit dan rizobakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menguji pengaruh empat jenis formulasi bionematisida cair dari bakteri endofit
dan rizobakteri dalam mengendalikan populasi nematoda Pratylenchus coffeae
serta dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Penelitian ini juga menghasilkan
buku nonteks “Potensi Mikroorganisme Dalam Pengendalian Hayati” sebagai
media informasi bagi masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan setiap perlakuan terdapat 5
ulangan dan setiap ulangan terdapat 4 sub ulangan. Penelitian dilaksanakan pada
Oktober 2019 hingga Maret 2020 yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap
persiapan, tahap pengaplikasian di lapang, pengamatan selama empat bulan serta
tahap analisis setelah perlakuan. Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi
tahap persiapan alat dan bahan, tahap persiapan tanaman dan media tanam, dan
tahap persiapan nematoda Pratylenchus coffeae. Setelah tahap persiapan
dilanjutkan dengan pengaplikasian bionematisida cair dan nematoda Pratylenchus
coffeae. Kemudian dilakukan pengamatan selama empat bulan yang meliputi
pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun hingga pada bulan ke empat
dilakukan perhitungan berat basah dan berat kering akar serta tajuk. Tahap ini
dilakukan di empat tempat yaitu Laboratorium GeMBio (Genetika Mikrobiologi
Bioteknologi) Pendidikan Biologi FKIP universitas Jember untuk pembuatan
formulasi bionematisida cair. Empat jenis formulasi tersebut yaitu Formulasi A
(Pseudomonasdiminuta : Bacillus subtilis : Bacillus sp. (SK7) : Bacillus sp. (KB
¼) = 1:3:3:1), formulasi B (1:1:3:3), formulasi C (3:1:1:3), formulasi D (3:3:1:1).
Kedua di Laboratorium Perumahan Istana Tidar untuk persiapan dan perhitungan
nematoda. Ketiga yaitu di Green House Perumahan Istana Tidar untuk proses
aplikasi serta perawatan sampel. Dan keempat yaitu di Laboratorium Zoologi
Pendidikan Biologi Universitas Jember untuk proses pengovenan tajuk dan akar.
Data penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi 23 yaitu
uji ANOVA dan uji lanjut LSD.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan formulasi menyebabkan
perbedaan hasil dari segi penekanan populasi nematoda Pratylenchus coffeae serta
dalam peningkatan pertumbuhan bibit kopi robusta. Keempat formulasi memiliki
kemampuan yang efektif dalam menekan populasi nematoda P. coffeae serta
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Persentase penekanan berkisar antara
57,43%-90,76%. Hal ini karena bakteri uji yaitu Pseudomonas diminuta, Bacillus
subtilis dan Bacillus sp. merupakan kedua jenis genus yang mampu menghasilkan
enzim kitinase. Enzim kitinase ini berfungsi untuk mendegradasi dinding sel
patogen yang disusun oleh senyawa kitin seperti pada dinding sel nematoda
Pratylenchus coffeae. Selain itu bakteri tersebut mampu menghasilkan senyawa
yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti hormon IAA (Indole
Acetic Acid) dan hormon sitokinin.
Formulasi yang berpotensi paling tinggi terhadap penekanan nematoda
Pratylenchus coffeae dan menghasilkan pertumbuhan paling besar yaitu formulasi
D (3:3:1:1) dengan persentase penekanan sebesar 90,76%. Produk pendidikan
berupa buku nonteks yang berjudul “Potensi Mikroorganisme Dalam
Pengendalian Hayati” telah dinyatakan Sangat Layak digunakan sebagai media
informasi bagi masyarakat dengan persentase skor sebesar 88,70%. | en_US |