dc.description.abstract | Sistem VEDIKA merupakan sistem yang dikembangkan oleh BPJS kesehatan untuk mempercepat proses verifikasi klaim dan meningkatkan kepuasan rumah sakit terhadap kebijakan BPJS kesehatan. Namun, Implementasi sistem VEDIKA di RSUD kabupaten Sidoarjo yang sering mengalami keterlambatan pembayaran klaim dan terdapat 319 berkas klaim setiap bulannya mengalami penundaan klaim. hal ini menyebabkan menurunnya kepuasan rumah sakit terhadap kebijakan BPJS kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan sistem VEDIKA BPJS kesehatan di RSUD Kabupaten Sidoarjo tahun 2019 yang mengkaji variabel perencanaan, pengorganisasian, dan penggerakan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Sidoarjo pada bulan agustus – maret 2020. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Instalasi Penjaminan RSUD Kabupaten Sidoarjo dan sample penelitian meliputi kepala instalasi, koordinator rawat inap, koordinator rawat jalan, 2 petugas entri V-claim, 8 petugas pengirim berkas klaim, petugas kendali JKN, dan petugas antifraud. Teknik penyajian data dalam penelitian ini adalah bentuk uraian kata-kata atau narasi. Teknik analisis menggunakan analisis univariat.
Gambaran proses sistem VEDIKA di RSUD kabupaten Sidoarjo diketahui bahwa perencanaan dapat dikategorikan baik karena perencanaan sudah menyesuaikan dengan sistem VEDIKA dan dilaksanakan oleh petugas dengan baik. Pengorganisasian atau pembagian kerja sudah tepat dan memadai karena jumlah petugas sudah cukup untuk pelaksanaan pengajuan klaim, pembagian kerja sudah sesuai dengan kompetensi. Pada variabel actuating terbagi menjadi 5 subvariabel yaitu pelaksanaan pengajuan klaim, penggunaan aplikasi Vclaim, sosialisasi sistem VEDIKA dan Komunikasi antar petugas.
Pelaksanaan pengajuan klaim di RSUD Kabupaten Sidoarjo telah sesuai dengan tujuan implementasi VEDIKA karena adanya VEDIKA membantu klaim menjadi cepat dan mudah. Selain itu, pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dapat dibayarkan 15 hari kerja sesudah penandatanganan berita acara, namun implementasinya masih belum efisien sumber daya manusia dan belum berdampak untuk minimalisir pengembalian berkas. Penggunaan aplikasi Vclaim sering mengalami eror dan tidak munculnya hak kelas perawatan pada output Vclaim menyulitkan evaluasi rumah sakit. Pelaksanaan Standart Procedure Operational (SPO) pengajuan klaim di RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah menyesuaikan dengan SPO VEDIKA.
Sosialisasi awal penyelenggaraan VEDIKA kurang dilakukan oleh BPJS kesehatan berkaitan dengan pengenalan upgrading sistem (VClaim) dan pedoman teknis prosedur klaim. Komunikasi antar pelaksana sistem VEDIKA baik rumah sakit dan BPJS Kesehatan masih sering terjadi perbedaan persepsi berkaitan dengan regulasi Permenkes no. 76 tahun 2016 tentang episode pelayanan dan keakuratan kode diagnosis dokumen pasien.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada RSUD kabupaten Sidoarjo untuk melakukan pelatihan kembali kepada petugas berkaitan dengan pengkodingan dan kaidah teknis sistem VEDIKA sebagai upaya minimalisir pengembalian berkas, rumah sakit mengadakan benchmarking dengan rumah sakit lain sebagai solusi untuk menambah informasi terhadap update kebijakan dan management minimalisir pengembalian berkas, melakukan FGD BPJS dan rumah sakit untuk menyamakan persepsi dalam setiap pengajuan klaim. selain itu, peneliti menyarankan kepada BPJS kesehatan segera melakukan pengembangan output aplikasi Vclaim dengan menampilkan hak kelas perawatan dan mengurangi server down aplikasi Vclaim dan hendaknya pengajuan klaim semua berbasis paperless agar efisien terhadap SDM rumah sakit. | en_US |