dc.description.abstract | Natrium diklofenak merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid
(AINS) yang biasa digunakan untuk terapi penyakit inflamasi sendi seperti
rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan penyakit pirai (gout). Natrium diklofenak
jika diberikan secara oral memiliki beberapa kelemahan antara lain diabsorpsi
dengan cepat dan lengkap pada saluran cerna, terikat 99% pada protein plasma,
mengalami efek metabolisme lintas pertama sebesar 40-50%, waktu paruh obatnya
singkat yakni sekitar 1-3 jam, dan mempunyai efek samping seperti timbulnya
ulserasi lambung, mual, gastritis, dan sakit kepala sehingga penggunaan obat ini
harus dilakukan dengan hati-hati pada penderita tukak lambung. Kelemahankelemahan
pada penggunaan peroral dapat diatasi dengan cara menggunakan
sistem penghantaran yang memanfaatkan kulit sebagai tempat masuknya obat
yaitu sistem penghantaran transdermal.
Bentuk sediaan setengah padat dipilih untuk menghantarkan natrium
diklofenak melalui sistem penghantaran transdermal, dan dipilihlah sediaan gel.
Gel natrium diklofenak dengan basis Carbopol ditambah dengan natrium lauril
sulfat sebagai zat peningkat penetrasi untuk meningkatkan kecepatan penetrasi.
Dirancang 4 formula dengan variasi konsentrasi natrium lauril sulfat 0; 0,3; 0,5;
dan 1% untuk mengetahui pengaruh natrium lauril sulfat terhadap kecepatan
penetrasi natrium diklofenak menembus kulit tikus.
Pengujian terhadap gel yang dihasilkan meliputi evaluasi sediaan dan
pengujian penetrasi. Evaluasi sediaan meliputi pengujian organoleptis, pH,
viskositas, daya sebar, uji sifat alir, dan pengujian homogenitas bahan aktif dalam
sediaan. Berdasarkan evaluasi sediaan yang telah dilakukan, semua formula | en_US |