dc.description.abstract | Kemiskinan merupakan permasalahan yang masih dihadapi oleh beberapa
negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia. Kemiskinan merupakan suatu
keadaan atau kondisi ketidakmampuan individu atau kelompok masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup, termasuk didalamnya kebutuhan ekonomi, ketidak
mampuan sebagai alasan dasar penyebab terjadinya kemiskinan ditengarai salah
satunya karena sedikit dari mayarakat miskin yang mampu mengenyam
pendidikan tinggi sehingga sebagai dampaknya kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang mereka miliki tidak mampu menjadi jawaban atas tantangan dalam
menjawab kebutuhan-kebutuhan dasar hidupnya. Tentu kondisi tersebut memacu
pemerintah untuk terus mampu menanggulanginya, termasuk beberapa desain
program telah dicanangkan dan diimplementasikan, namun tentunya
menanggulangi kemiskinan tidak semudah membalikkan telapak tangan,
sekalipun upaya sudah banyak dilakukan dan ada tren penurunan secara statistik
namun keberadaannya masih masih cukup signifikan dan menutut upaya-upaya
yang lebih optimal untuk menanggulanginya, terbukti diberbagai daerah di
Indonesia, kemiskinan masih dipahami sebagai masalah sosial yang terus
diupayakan penyelesaiannya.
Salah satu program yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengurangi
beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok adalah Program Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT), yang secara mekanisme disalurkan secara non tunai
dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulan, melalui
mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan
di tempat yang telah bekerjasama dengan pihak perbankan yang ditunjuk secara
resmi oleh pemerintah. Adapun program tersebut merupakan merupakan program
yang diselenggarakan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia (Kemensos),
yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, ketepatan sasaran
penyaluran bantuan sosial serta mendorong keuangan inklusif. Program ini
mendapat sambutan dan dukungan yang sangat positif dari presiden. Presiden
sangat mengapresiasi program BPNT, karena mampu mengurangi beban
pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, memberikan
gizi yang seimbang kepada peserta KPM, meningkatkan ketepatan sasaran dan
waktu penerimaan bantuan pangan serta mendorong kearah pembangunan yang
berkelanjutan, dan untuk mendukung program BPNT maka Presiden juga telah
menetapkan Perpres RI Nomor 63 Tahun 2018, tentang Penyaluran Bantuan
Sosial Secara Non Tunai.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian secara
kualitatif, dengan jenis penelitian study kasus karena peneliti ingin mengetahui
bagaimana pelaksanaan diseminasi program bantuan pangan non tunai di Desa
Banyuanyar apakah sudah sesuai dengan alur atau pedoman yang sudah di
tetapkan oleh kementrian dan pemerintah. Untuk penentuan informan penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi yang dilanjutkan dengan wawancara, di iringi
dengan proses dokumentasi.
Tingkat pendidikan merupakan salah satu yang menjadi indikator dari
kualitas sumber daya manusia.Tingkat pendidikan juga banyak berpengaruh pada
produktifitas seseorang atau kelompok dalam meningkatkan derajat kesejahteraan.
Dalam analogi sederhana dapat dikatakan jika seseorang atau kelompok yang
berpendidikan rendah maka produktivitasnya juga akan rendah dan rendah
produktivitas tersebut nantinya juga akan menyebabkan rendahnya pendapatan
mereka.
Tingkat ekonomi masyarakat merupakan salah satu gambaran
kesejahteraan penduduk disuatu tempat, sekalipun hal tersebut bukan tolak ukur
yang mutlak setidaknya hal tersebut sebagai gambaran sederhana atas kondisi
perekonomian masyarakat, di Desa Banyuanyar secara umum penduduknya
merupakan buruh tani dengan besaran jumlah mencapai 1.355 orang dari total
2.561 orang penduduk yang bekerja. Dapat dikatakan bahwa penduduk desa
banyuanyar secara umum merupakan penduduk yang masih belum mampu,
mengingat tingkat pendapatan buruh tani dari beberapa jenis pekerjaan yang ada
terbilang paling rendah. Artinya jika program BPNT dilaksanakan di Desa
Banyuanyar cukup tepat karena jika merujuk kepada data yang telah di uraikan di
atas, banyak masyarakat yang memang membutuhkannya. | en_US |