Implementasi Rangkaian Voltage-Doubler Piezoelektrik Keramik Murata 7BB35-3 Untuk Pemanenan Energi Getaran Motor Bakar
Abstract
Perkembangan teknologi yang bertambah pesat serta kebutuhan energi
listrik yang terus meningkat tiap tahunnya menuntut untuk adanya peningkatan
sumber energi listrik. Namun masih banyak sumber energi yang menggunakan
sumber daya alam yang suatu hari akan habis. Maka dari itu dibutuhkan sumber
energi alternatif yang dapat dilakukan dengan menggunakan energy harvesting.
Pemanenan energi (Energy Harvesting) memanfaatkan sejumlah kecil
energi dari lingkungan untuk dijadikan sumber energi listrik. Contoh pemanenan
energi dapat menggunakan piezoelektrik yang mengubah energi getaran menjadi
listrik. Akan tetapi, pemanenan energi menggunakan piezoelektrik ini hanya
menghasilkan tegangan yang rendah, sehingga perlu adanya sistem yang dapat
meningkatkan tegangan yang dihasilkan. Salah satu sistem yang dapat meningkatkan
tegangan yaitu rangkaian voltage doubler yang dapat meningkatkan tegangan dua kali
lipat tegangan masuk sekaligus menyearahkan arus AC dari piezoelektrik.
Pada penelitian ini dilakukan menggunakan empat buah keramik
piezoelektrik serta empat buah rangkaian full-wave Villard cascade voltage doubler
(FWVC-VD). Terdapat lima pengujian pada penelitian ini yaitu pengujian
karakteristik tegangan, pengujian rangkaian, pengujian korelasi, pengujian
konfigurasi seri dan pengujian konfigurasi paralel. Pada pengujian karakteristik
tegangan bertujuan untuk mengetahui karakteristik tegangan pada keramik
piezoelektrik dan tegangan pada rangkaian serta hubungannya dengan frekuensi.
Untuk pengujian rangkaian bertujuan untuk mengetahui voltage gain dari rangkaian
FWVC-VD yang telah dirancang apabila menggunakan tegangan masuk dari
voltage regulator dan tegangan masuk dari mekanisme penggetar. Pengujian ketiga
yaitu pengujian korelasi antara RPM motor bakar dengan tegangan output bertujuan
mencari hubungan terhadap kedua variabel. Pengujian konfigurasi seri rangkaian
bertujuan untuk mengetahui penambahan tegangan ketika rangkaian FWVC-VD
dirangkai secara seri. Dan yang terakhir pengujian konfigurasi paralel bertujuan
untuk menemukan daya yang dihasilkan sistem apabila diberi beban yang
bervariasi.
Pada pengujian konfigurasi seri, sistem akan menghasilkan tegangan yang
makin tinggi apabila jumlah yang diseri bertambah banyak. Sistem semula memiliki
tegangan 2,87 V ketika tidak diseri, kemudian bernilai 5,51 V jika dua rangkaian
diseri, kemudian 7,15 V apabila tiga rangkaian diseri, dan bernilai 11,07 V apabila
keempat rangkaian diseri. Pada pengujian konfigurasi paralel, daya yang dihasilkan
akan bertambah seiring bertambahnya jumlah paralel. Pada pengujian dengan
beban 0,1 Ω daya yang dihasilkan satu rangkaian adalah 0,242 µW dan naik hingga
11,129 µW ketika keempat rangkaian diparalel. Ketika beban ditambah menjadi 0,5
Ω, daya yang dihasilkan satu rangkaian adalah 0,233 µW dan naik hingga 4,163
µW ketika keempat rangkaian diparalel. Pada pengujian dengan beban 2,2 Ω, daya
yang dihasilkan satu rangkaian adalah 0,056 µW dan naik hingga 2,5 µW ketika
keempat rangkaian diparalel. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
rangakain FWVC-VD dapat meningkatkan tegangan, namun dibutuhkan keramik
piezoelektrik dengan jumlah yang banyak untuk dapat memanen energi secara
optimal dari sumber ini.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]