Rasionalitas Pemuda Dalam Mewujudkan Festival Kampung Bago Sebagai Wujud Pelestarian Budaya di Desa Bago (Studi Pada Komunitas Arek Bago)
Abstract
Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana Rasionalitas Pemuda Komunitas Arek Bago dalam Mewujudkan Festival Kampung Bago. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui Bagaimana Rasionalitas yang dimiliki oleh anggota Komunitas Arek Bago yang melatar belakangi terselenggaranya Festival Kampung Bago.
Peneliti tertarik meneliti tindakan sosail diatas yang dilakukan oleh Komunitas Arek Bago ini, yang mana Weber melihat bahwa individu yang berpengaruh di masyarakat melakukan tindakan sosial bukan karena semata banyak orang melakukan tindakan yang sama, melainkan sebuah tindakan yang diarahkan kepada orang lain sehingga kemudian melahirkan sikap balik dan itulah tindakan sosial seperti yang dilakukan oleh Komunitas Arek Bago.
Penelitian ini dilakukan di Desa Bago Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Untuk mengkaji fenomena yang ada, penulis menggunakan teori tindakan sosial dan menfokuskannya dengan konsep Rasionalitas instrumental, nilai dan tindakan tradisional Max Weber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua rasionalitas yang dilakukan oleh Komunitas Arek Bago, yaitu rasionalitas instrumental dan tindakan traisional. Peneliti melihat bahwa rasionalitas instrumental yang dilakukan oleh Komunitas Arek Bago ialah untuk melestarikan dan mengenalkan budaya lokal yang mereka miliki. Dalam hal ini, mereka ingin mengapresiasi budaya dan
vii
kesenian yang mereka miliki agar banyak orang mengetahuinya dan melestarikannya. Selain itu, mereka juga tidak ingin budaya yang sudah mereka miliki tidak hilang ditelan zaman, sebab kini hal tersebut sudah jarang dilakukan kembali. Maka dari itu dengan menyelenggarakan Festival Kampung Bago agar budaya dan adat yang mereka punya tidak terlupakan dan tetap dilestarikan.
Yang kedua, terdapat tindakan tradisional, yang merupakan sebuah tindakan yang dilakukan berdasarkan kebiasaan-kebiasaaan yang sudah lama mereka lakukan. Dalam tindakan tradisional hal ini ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar secara turun-temurun dalam sistem sosial budaya pemuda Bago dan masyarakat setempat. Karena ingin melestarikan budaya yang mereka miliki anggota Komunitas Arek mengadakan Festival Kampung Bago, dengan adanya dorongan inilah juga mereka melaksanakan Festival Kampung Bago secara rutin setiap tahun. Dari kebiasan tersebut menjadikan mereka melakukan tindakan yang menurut mereka telah menjadi tradisi mereka setiap tahunnya.