dc.description.abstract | Ruang perawatan Intensive (ICU) adalah bagian dari rumah sakit dengan kategori pelayanan kritis, selain instalasi bedah dan instalasi gawat darurat. Pemberian perawatan di ICU berpusat pada pasien dan kurang memperhatikan kebutuhan keluarga sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan peningkatan tekanan psikologis pada keluarga pasien. Tekanan psikologis pada keluarga pasien juga bisa disebabkan oleh kekhawatiran tentang penderitaan, kematian pasien, prosedur di ruang ICU, komplikasi dan peralatan yang digunakan dalam perawatan pasien. Salah satu bentuk tekanan psikologis yang harus diperhatikan adalah kecemasan. Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang tersamar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respon. Kecemasan keluarga pasien bisa diakibatkan oleh jam besuk di ruang intensif yang terbatas, keadaan pasien yang tidak stabil serta keadaan ruang tunggu yang berfasilitas minim untuk keluarga pasien menambah kecemasan keluarga.
Masalah kecemasan pada keluarga pasien yang dirawat di ICU penting sekali diperhatikan karena dalam perawatan pasien dan keluarga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan keluarga mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan dan sering dilibatkan secara langsung atau tidak langsung dalam tindakan pertolongan yang diberikan pada pasien. Hal yang terpenting dari masalah adalah bagaimana masalah itu bisa dihadapi, termasuk pula pada kecemasan yang berarti individu harus bisa menghadapinya, maka dari itu untuk menghadapi kecemasan individu tersebut harus memiliki efikasi diri yang baik. Efikasi diri merupakan keyakinan terhadap kemampuan diri seseorang dalam mengorganisasikan dan melakukan serangkaian tindakan yang sesuai untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan keluarga pasien di ruang perawatan intensif rumah sakit Jember Klinik Jember.
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu observasional analitik yakni mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini ialah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Sampel yang diteliti dihitung menggunakan rumus lemeshow untuk sampel yang tidak diketahui, sehingga didapatkan besaran sampel sebanyak 96 responden. Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan General Self Efficacy (GSE) untuk mengukur efikasi diri dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur variabel kecemasan. Penelitian ini telah lulus uji etik penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan No.758/UN25.8/KEPK/DL/2019 pada tanggal 18 Desember 2019.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya nilai tengah dari variabel efikasi diri sebesar 32,00 dan nilai tersebut menunjukkan efikasi diri responden dalam rentang baik, sedangkan nilai tengah dari variabel kecemasan ada pada skor 25,00 yang menunjukkan kecemasan dari responden ada pada rentang kecemasan sedang. Hasil analisis menggunakan uji Spearmen didapatkan p value <0,001 yang diartikan Ha gagal ditolak sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya terdapat hubungan efikasi diri dengan kecemasan keluarga pasien di ruang perawatan intensif rumah sakit Jember Klinik Jember dengan nilai R sebesar -420 yang berarti kekuatan sedang dan arah hubungannya yaitu negatif yang menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai efikasi diri responden maka semakin rendah nilai kecemasan keluarga pasien.
Keluarga pasien mengalami masalah psikologis akibat dirawatnya anggota keluarga di ruang ICU, masalah yang biasanya dialami oleh keluarga pasien adalah kecemasan. Dalam kondisi cemas dan stres keluarga akan membutuhkan waktu lama untuk pengambilan keputusan padahal keluarga adalah supporting
xi
systemyang sangat penting bagi kesembuhan pasien, sehingga dapat mempengaruhi dan menunda pemberian tindakan yang bersifat segera untuk pasien. Efikasi diri diketahui dapat memainkan peran penting terhadap suatu kecemasan. Efikasi diri sangat berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan seseorang. Keberhasilan dan kesejahteraan manusia dapat dicapai dengan rasa optimis, ketika dalam realita sosial banyak sekali tantangan hidup seperti hambatan, kesengsaraan, kemunduran, frustasi dan ketidakdailan yang harus dihadapi. Individu yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi tidak akan merasa mudah terbebani, sehingga tidak mudah mengalami kecemasan. Sedangkan individu yang memiliki efikasi diri yang rendah akan mudah mengalami kecemasan dikarenakan individu tersebut merasa bahwa segala sesuatu dianggap sebagai sebuah ancaman dan hambatan, sehingga akan sangat baik apabila seseorang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi.
Harapannya penelitian selanjutnya dapat memberikan intervensi berupa terapi psikologi atau mencari hubungan antara variabel lain yang beresiko pada keluarga pasien di ruang perawatan intensif dalam upaya pencegahan kejadian kecemasan yang tinggi. Prinsip kemamfaatan penelitian selanjutnya harus lebih diperhatikan dengan cara memberi tahukan hasil pengkajian kuesioner yang telah dilakukan dan hal apa saja yang dilakukan responden untuk meningkatkan kesehatan atau mempertahankan kualitas hidupnya | en_US |