Tindak Tutur Representatif dan Komisif Pidato Prabowo Subianto Wadah Global Gathering 22 Maret 2018
Abstract
Prabowo Subianto merupakan tokoh politik dengan gaya pidato tegas dengan latarbelakang sebagai seorang jenderal angkatan darat republik Indonesia. Pertarungan politik Prabowo juga menjadi sebuah fenomena kebahasaan yang menarik. Dalam pidatonya yang baru-baru ini. Prabowo mengungkapkan bubarnya Indonesia pada tahun 2030, sebagai bentuk kritik kepada pemerintah yang sedang memimpin. Dalam pidato tersebut menceritakan bahwa ada sebuah studi yang dilakukan oleh pihak luar yang menyatakan bahwa indonesia akan bubar pada tahun 2030. Pidato tersebut juga menceritakan keadaan pemimpin Indonesia yang tidak peduli terhadap rakyat kecil, dan menceritakan kekayaan Indonesia yang hanya dinikmati oleh pihak asing. Banyakmedia-media lokal yang menjadikan fenomena kebahasaan tersebut sebagai bahan beritanya.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini ada tiga, yaitu (1) bagaimana bentuk tindak tutur representatif dan komisif dinyatakan dalam bentuk tutur dalam pidato Prabowo Subianto dalam temu kader gerindra 22 maret 2018; (2) bagaimana fungsi dan strategi tindak tutur pada pidato Prabowo Subianto dalam temu kader Gerindra 22 maret 2018. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu (1) mendapatkan bentuk tindak tutur representatif dan komisif pada pidato Prabowo Subianto dalam temu kader Gerindra 22 Maret 2018; (2) Mendapatkan fungsi dan strategi tindak tutur pada pidato Prabowo Subianto dalam temu kader Gerindra 22 Maret 2018.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan empat tahapan metode penelitian meliputi: (1) data dan sumber data, (2) metode dan teknik penyediaan data, (3) metode dan teknik analisi data, (4) penyajian hasil analisi data. Data dan sumber data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data pada penelitian ini yaitu pidato Prabowo Soebianto dalam wadah global gathering 22 maret 2018. Dalam penelitian ini, kalsifikasi data dilakukan dengan cara
vii
menyimak, mencatat, mengklasifikasi, dan menganalisis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data sebuah pidato di chanel youtube Gerindratv yang didalamnya ada sebuah video pidato Prabowo Subianto pada tanggal 22 maret 2018. Penelitian ini, penulis memilih satu pidato yang berisi argumentasi Prabowo Subianto tentang keberadaan elite politik yang dengan kepintarannya membuat indonesia pada tahun 2030 hancur. Argumentasi dalam pidato tersebut menyatakan bahwa ada sebuah kajian yang menyebutrkan bahwa indonesia telah dikatakan tidak ada. Mengingat Indonesia yang akan menghadapi pesta politik (PEMILU) tentunya pidato tersebut memiliki sebuah keunikan untuk dianalisis. Pemilihan sumber data tersebut menggunakan perbandingan, yakni memilih yang relevan. Data video ditranskripkan menjadi sebuah teks untuk mempermudah kajiannya dan dijadikan sebagai lampiran. Setelah data diperoleh peneliti penulis menggunakan teknik simak bebas libat cakap yakni mengamati penggunaan bahasa, peneliti tidak terlibat langsung dalam pembicaran yang sedang diteliti. Dalam proses pengumpulan data, penulis mengamati video pidato Prabowo Subianto di chanel youtube Gerindratv yang diupload pada tanggal 22 maret 2018. Selanjutnya penulis Analisis data padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung bandingkan unsur-unsur dengan di luar bahasa misal refren, konteks tuturan, gender, usia, kelas sosial, dan sebagainya.
Hasil penelitian ini ditemukan wujud tindak tutur ilokusi representatif, komisif, dan fungsi tindak tutur strategi tutur yang digunakan Prabowo Soebianto sebagai penutur.