Uji Pratekan Kualitas Batako dari Berbagai Daerah di Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi pertambangan terutama pasir. Meningkatnya permintaan pasar akan bahan bangunan disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan manusia akan bangunan. Sumber daya alam berupa pasir yang melimpah di Kabupaten Jember menjadi daya dukung masyarakat Jember untuk memproduksi batako. Kualitas batako perlu diketahui agar menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih bahan bangunan.
Fisika material merupakan salah satu kajian fisika yang membahas sifat-sifat mekanik material, salah satunya adalah kekuatan. Kuat tekan merupakan sifat mekanik material yang menyatakan kemampuan material dalam menerima beban maksimum hingga pecah. Kuat tekan menjadi salah satu indikator kualitas batako. Sehingga, informasi kualitas batako penting untuk diketahui. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hasil uji kuat tekan batako dari berbagai daerah di Kabupaten Jember untuk menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember. Metode pengambilan data melalui pengukuran langsung, tidak langsung dan observasi. Tahapan penelitian ini adalah tahap pengambilan sampel, pemeriksaan lapangan, persiapan, pengujian kuat tekan, hasil, analisis dan kesimpulan. Pengambilan sampel dari 5 Kecamatan di Kabupaten Jember, yaitu Sukowono, Silo, Antirogo, Sumberbaru dan Wuluhan. Sampel akan dilakukan pemeriksaan lapangan yang terdiri dari pemeriksaan dimensi dan pemeriksaan komposisi batako. Sampel akan didiamkan hingga berusia minimal 28 hari sebelum diuji kuat tekan.
viii
Berdasarkan hasil uji kuat tekan didapatkan nilai kuat tekan maksimum masing-masing sampel adalah sampel batako A dari Sukosari, Kecamatan Sukowono sebesar 25,32 kgf/cm2, sampel batako B dari Sempolan, Kecamatan Silo sebesar 38,22 kgf/cm2, sampel batako C dari Antirogo, Kecamatan Sumbersari sebesar 41,09 kgf/cm2, sampel batako D dari Pringgowirawan, Kecamatan Sumberbaru sebesar 34,84 kgf/cm2 dan sampel batako E dari Tamansari, Kecamatan Wuluhan sebesar 20,95 kgf/cm2. Nilai kuat tekan tertinggi masing-masing sampel didapatkan oleh sampel batako C dan nilai kuat tekan terendah didapatkan oleh sampel batako E.
Sedangkan nilai kuat tekan rata-rata setiap sampel didapatkan nilai kuat tekan rata-rata sampel batako A sebesar 21,25 kgf/cm2, sampel batako B sebesar 35,07 kgf/cm2, sampel batako C sebesar 33,94 kgf/cm2, sampel batako D sebesar 31,40 kgf/cm2 dan sampel batako E sebesar 18,16 kgf/cm2. Nilai kuat tekan rata-rata tertinggi didapatkan oleh sampel batako B dan nilai kuat tekan rata-rata terendah didapatkan oleh sampel batako E.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil uji pratekan kualitas batako dari berbagai daerah di Kabupaten Jember menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi adalah sampel batako B dari Sempolan, Kecamatan Silo sebesar 35,07 kgf/cm2. Perbandingan antara semen, agregat dan air yang digunakan sebesar 1:10,5:1,5 dan metode pemadatan secara manual. Walaupun sampel batako B menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata tertinggi, tetapi belum memenuhi syarat mutu II. Namun, sampel batako B memenuhi syarat mutu IV yang dapat digunakan sebagai dinding non struktural seperti dinding penyekat antar ruang di perkantoran atau rumah, pagar dalam rumah, dinding kolam renang di dalam ruangan, dinding kolam ikan hias atau ikan ternak dan dinding penyekat pada peternakan yang pemasangannya juga dibawah atap.