“Pemberdayaan Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Melalui Family Development Session (FDS) (Studi Deskriptif pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto)
Abstract
Pemberdayaan keluarga merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan dan sikap kemandirian keluarga. Salah satu cara untuk mewujudkan kemandirian melalui proses pembelajaran. Hal inilah yang menjadi acuan pemerintah untuk mengentaskan masalah kemiskinan melalui kegiatan Family Development Session(FDS) pada keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Salah satu daerah yangsudah melaksanakan pemberdayaan melalui kegiatan FDS dan berhasil mengantarkan anggota KPM melakukan graduasi mandiri sejahtera adalah Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis proses pemberdayaan keluarga melalui kegiatan FDS.
Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik penentuan lokasi menggunkan purposive area.Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedamping PKH melakukan pemberdayaan melalui kegiatan FDS melalui lima tahap. Pertama tahap persiapan, pendamping PKH sebelum melakukan kegiatan FDS wajib mengikuti diklat dan pelatihan coaching yang diadakan oleh balai diklat.Kedua tahap perencanaan, pada tahap ini pendamping PKH melakukan assessment, hal ini dilakukan guna meninjau mengenai identifikasi kebutuhan-kebutuhan dan sumberdaya yang dibutuhkan oleh KPM.Pada tahap ini pendamping PKH memfasilitasi KPM untuk menyusun prioritas dari permasalahan yang akan ditindaklanjuti pada tahap berikutnya sebelum dilaksanakannya FDS. Untuk mempermudah komunikasi pendamping PKH melakukan koordinasi melalui ketua kelompok. Ketigatahap pelaksanaan,pendamping PKH melakukan peningkatan kapasitas mengenai pengasuhan dan pendidikan anak, pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha, kesehatan dan gizi, kesejahteraan sosial yang meliputi disabilitas dan lansia. Pendamping PKH juga melakukan a) penyadaran dan pembentukan perilaku pendamping PKH melakukan pendampingan dan melakukan home visit untuk meningkatkan kesadaran perserta hal terlihat pada jumlah anggota yang mengikuti FDS semakin banyak yang dulunya malas untuk datang sekarang bersemangat mengikuti FDS; b) peningkatan pengetahuan, pendamping PKH mengikutsertakan peserta untuk menjadi kader posyandu, mengikutsertakan dalam KUBE dan mengikutsertakan seminar kewirausahaan; c)peningkatan keterampilan, pendamping PKH melakukan pelatihan bisnis plan, pelatihan inovasi produk hingga melakukan kunjungan usaha atau study banding. Hal ini dilakukan oleh pendamping PKH untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi yang mengantarkan pada kemandirian peserta. Keempat tahap monitoring dan evaluasi dilakukandengan cara pendamping melakukan home visitdan assessment, hal ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan peserta setelah mengikuti pemberdayaan melalui FDS.Kelima tahap graduasi, graduasi dilakukan pendamping PKH dari hasil evaluasi yang telah dilakukan. Graduasi dilakukan apabila peserta telah mengalami peningkatan sosial ekonomi, dimana mereka tidak lagi berhantung pada bantuan yang diterimanya. Sehingga pendamping PKH mengeluarkan surat pernyataan mengenai pengunduran diri dari kepesertaan PKH dan bertanda tangan diatas materai mengetahui pendamping PKH, kepala desa dan supervisior.