Analisis Performa Kinerja Cooling Tower Induced Draft Counter Flow Dengan Bahan Pengisi Aluminium Pipih
Abstract
Pada tahun 2018 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17%, lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2017 yang sebesar 5,07%. Banyak pabrik
baru berdiri di Indonesia guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor.
Dalam suatu proses produksi, air memiliki peran yang sangat penting sebagai bahan
pendingin maupun lainnya. Secara otomatis air yang telah dipakai pada proses
pendinginan sudah tidak dapat digunakan lagi sebagai pendingin sebelum air
tersebut didinginkan kembali. Menara pendingin (cooling tower) digunakan sebagai
alat pendingin fluida, dengan udara sebagai media pendingin. Cooling tower
merupakan suatu alat yang bekerja dengan cara mengekstrasi panas atau kalor yang
dihasilkan dari air dan mengeluarkan panas ke udara dengan menggunakan media
pendingin udara. Terdapat banyak penelitian untuk meningkatkan efektivitas
pendingin pada cooling tower, salah satunya adalah dengan mengganti bahan
pengisi cooling tower. Bahan pengisi merupakan bagian dari cooling tower yang
berfungsi untuk memecah aliran dan menghambat laju aliran fluida. Salah satu
bahan material yang dapat digunakan sebagai bahan pengisi adalah aluminium.
Aluminium memiliki nilai konduktivitas thermal tinggi dan mudah dijumpai di
sekitar masyarakat. Aluminium memiliki sifat tahan karat sehingga bagus
digunakan untuk bahan pengisi dari cooling tower. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh bahan pengisi aluminium pipih pada performa kinerja cooling
tower induced draft counter flow terhadap: (1) hasil pengaruh variasi suhu awal air
dan kecepatan udara masuk, serta (2) hasil pengaruh dampak efektivitas, rasio airudara, kapasitas pendingin, kehilangan penguapan dan nilai L/G.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membandingkan
cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi dengan cooling tower dengan
penambahan bahan pengisi aluminium pipih. Cooling tower ini menggunakan tiga
tumpuk bahan pengisi aluminium pipih dengan jarak antar tumpukannya disamakan. Pada proses pengujian perlakuan yang sama dengan memvariasikan
suhu awal air masuk cooling tower sebesar 50 oC, 60 oC dan 70 oC dan kecepatan
udara 1,6 m/s, 3,2 m/s dan 4,8 m/s. Data yang diperoleh pada penelitian meliputi
suhu awal air masuk, suhu air keluar, suhu bola basah udara masuk, suhu bola basah
udara keluar, suhu bola kering, kecepatan udara dan debit. Pengambilan data
dilakukan setiap 20 detik sekali selama 240 detik.
Penelitian pada cooling tower dengan bahan pengisi aluminium pipih
menghasilkan efektivitas dan kapasitas pendingin lebih tinggi jika dibandingkan
dengan cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi. Hal ini dapat dibuktikan
dengan nilai efektivitas tertinggi pada cooling tower dengan bahan pengisi adalah
74,98% sedangkan nilai efektivitas tertinggi pada cooling tower tanpa
menggunakan bahan pengisi adalah 59,13%. Nilai kapasitas pendingin pada cooling
tower dengan bahan pengisi adalah 7,37 kJ/s sedangkan nilai kapasitas pendingin
pada cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi adalah 6,1 kJ/s.
Bahan pengsisi aluminium pipih dengan variasi suhu awal air dan kecepatan
udara masuk cooling tower berpengaruh terhadap performa kinerja cooling tower
induced draft counter flow. Semakin besar nilai variasi suhu awal air dan kecepatan
udara masuk cooling tower dengan bahan pengisi maka semakin naik nilai
efektivitas, kapasitas pendingin dan nilai L/G. Perbandingan rasio air-udara
semakin turun dengan bertambahnya nilai variasi suhu awal air dan kecepatan udara
masuk cooling tower.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]