Show simple item record

dc.contributor.advisorHASANUDDIN, Akhmad
dc.contributor.advisorWICAKSONO, Luthfi Amri W
dc.contributor.authorROHMAN, Muhamad Fatkhur
dc.date.accessioned2020-11-04T02:18:22Z
dc.date.available2020-11-04T02:18:22Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101650
dc.description.abstractStruktur perkerasan jalan memiliki bahan pengisi yang disebut filler. Filler merupakan salah satu bahan yang memiliki fungsi penting, yaitu sebagai pengisi rongga-rongga dari campuran aspal. Selain itu filler juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai media untuk pelumasan aspal terhadap permukaan agregat. Meskipun prosentase filler sangat kecil terhadap campuran bahan aspal lainnya, bukan berarti filler tidak memiliki pengaruh efek besar terhadap sifat-sifat Marshall yang juga merupakan kinerja campuran terhadap beban lalu lintas.. Aspal laston dan aspal lataston dipilih sebagai bahan pelapis karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai lapisan yang kedap terhadap air dan melindungi lapisan di bawahnya. Selain itu aspal laston dan aspal lataston juga dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara lalu lintas. Penelitian ini dilakukan terhadap campuran AC–WC dan HRS–WC. Campuran ini akan dibuat 2 jenis campuran dengan bahan dasar yang sama, yaitu untuk agregat kasar dan agregat medium didapatkan dari PT. Sunan Muria. Perencanaan variasi benda uji akan dibuat masing-masing campuran dengan menggunakan 5 variasi kadar aspal dan terdapat 3 benda uji untuk setiap kadar aspal sehingga terdapat 15 benda uji dengan keseluruhan total benda uji terdapat 60 benda uji. Kadar aspal yang digunakan dari masing-masing campuran AC-WC adalah 4,8%, 5,3%, 5,8%, 6,3% dan 6,8%. Dan untuk campuran HRS-WC digunakan kadar aspal 7,39%, 7,89%, 8,39%, 8,89% dan 9,39%. Dari analisa didapatkan bahwa penambahan filler serbuk arang kayu pada campuran aspal menyebabkan nilai-nilai karakteristik pada campuran seperti stabilitas pada campuran AC-WC menggunakan abu batu sebesar 1511,9 kg, sedangkan jika menggunakan arang kayu menurun menjadi 1049,6 kg, Marshall Quotient (campuran dengan filler abu batu = 613,3 kg/mm; campuran arang kayu = 295,8 kg/mm), VMA (campuran filler abu batu = 15,05%; campuran arang kayu mengalami kenaikan = 20,38%), VIM (campuran filler abu batu = 3,6%; campuran dengan arang kayu terjadi kenaikan = 9,6%). Sedangkan pada campuran HRS-WC nilai stabilitas menggunakan filler abu batu = 1899,17 kg; campuran arang kayu mengalami penurunan = 941,6 kg. Demikian juga yang terjadi pada Marshall Quotient (campuran filler abu batu = 472,9 kg/mm; campuran arang kayu = 377 kg/mm), VMA (campuran filler abu batu = 21,01%; campuran arang kayu = 22,41%), VIM (campuran filler abu batu = 5,6%; campuran dengan arang kayu terjadi kenaikan = 7,2%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries161910301025;
dc.subjectArang Kayuen_US
dc.subjectAspal Latastonen_US
dc.subjectAspal Lastonen_US
dc.titlePenggunaan Filler Arang Kayu Pada Aspal Lataston Dan Aspal Lastonen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record