dc.description.abstract | Tahapan proses dalam pengolahan tebu terbagi menjadi 5 tahapan yaitu
penggilingan, pemurnian, penguapan, kristalisasi (masakan dan puteran), dan
pengemasan. Salah satu proses terpenting untuk memperoleh kualitas produk yang
baik adalah penggilingan, dimana proses ini bertujuan untuk memaksimalkan
jumlah nira yang diperas agar tidak terbuang dengan percuma. Proses penggilingan
ini dilakukan di stasiun gilingan dimana terdapat mesin unigrator, cane cutter, dan
gilingan sebagai komponen utama. Efisiensi dari pemerahan nira di stasiun gilingan
cukup rendah dikarenakan dalam prosesnya mesin sering mengalami kerusakan
dibanding stasiun-stasiun lainnya di PG. Wonolangan. Agar mesin di stasiun
gilingan dapat beroperasi dengan baik dan lebih efisien dalam pengolahan maka
diperlukan proses pemeliharaan, karena perawatan terhadap mesin dapat
mengurangi resiko kerusakan yang akan mengakibatkan downtime pada mesin
Banyak metode telah dikembangkan untuk mendukung peningkatan
proses produksi, salah satu metode yaitu Total Production Maintenance (TPM)
yang dikembangkan oleh S. Nakajima. TPM memiliki tujuan meningkatkan
keefektifan peralatan produksi berdasarkan gagasan bahwa enam jenis kerugian
bisa diidentifikasi dan dikurangi seperti kegagalan peralatan, pengaturan dan waktu
penyesuaian, penghentian kecil, mengurangi kecepatan peralatan, cacat dalam
proses, dan hasil berkurang (Nakajima, 1984). TPM juga memperkenalkan metode
sistematis untuk mengukur efektifitas peralatan sebagai tulang punggung untuk
menghilangkan kerugian ini atau disebut dengan Overall Equipment Efectiveness
(OEE). Dengan terus mengukur efektifitas peralatan, sinyal pemantauan disediakan
untuk manajer produksi dan operator yang memungkinkan mereka bereaksi dengan cepat pada akhirnya gangguan produksi dan yang melayani untuk menyiapkan
media dan program peningkatan berkelanjutan jangka panjang.
Hasil dari penelitian ini adalah Berdasarkan nilai OEE pada stasiun gilingan
selama bulan Mei hingga Oktober 2018 diperoleh rata-rata nilai availability
76,37%, performance 67,18%, dan quality 100%, sementara nilai OEE sebesar
48,57%. Jika dibandingkan dengan world class manufacture yang berstandar nilai
85%, maka nilai OEE tersebut masih dibawah standar world class manufacture dan
menunjukkan bahwa produktivitas stasiun gilingan masih rendah. Berdasarkan
hasil perhitungan six big losses untuk mengetahui kerugian dominan penyebab
turunnya produktivitas stasiun gilingan selama bulan Mei hingga Oktober 2018
diperoleh nilai faktor breakdown losses sebesar 0,3%, setup and adjustment sebesar
42,6%, idling minor stoppage sebesar 0%, reduced speed losses sebesar 57,1%,
reduced yield losses sebesar 0% dan processed defect losses sebesar 0%. Faktor six
big losses yang paling dominan menyebabkan turunnya nilai OEE pada
produktivitas stasiun gilingan adalah reduced speed losses dengan nilai sebesar
57,1%. Pada analisa rekomendasi perbaikan terbagi menjadi dua yang pertama
pancangan penerapan TPM yang digambarkan melalui gantchart. Yang kedua
perbaikan secara mekanik, salah satu cara yaitu meningkatkan kekerasan dari
material tersebut dengan cara memberi perlakuan preheating. Sedangkan untuk
mengurangi tingkat korosifitas yaitu dengan menambahkan pelapis berupa cat
Pylox pada permukaan materia | en_US |