dc.description.abstract | Kualitas tidur merupakan keadaan dimana seseorang dapat mempertahankan tidurnya dan mendapatkan jumlah tidur yang tepat sehingga gangguan tidur dapat dihindarkan. Salah satu gangguan tidur yang sering ditemui adalah insomnia. Di Indonesia, prevalensi penderita insomnia diperkirakan mencapai 10% dari total 238 juta penduduk Indonesia yaitu sekitar 23 juta jiwa diantaranya menderita insomnia. Salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami gangguan tidur adalah pekerja dengan pola kerja gilir (shift). PT. Delta Surya Textile adalah perusaahan produksi textile yang beroperasi 24 jam dan menerapkan pola kerja gilir (shift). Jadwal kerja yang berubah-ubah menyebabkan ritme sirkadian tubuh mengalami kesenjangan antara jam biologis dengan pola tidur dan terjaga. Pola tidur yang terganggu berdampak pada kualitas tidurnya seseorang. Kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan seseorang berpikir dan bekerja lebih lambat, membuat kesalahan, dan sulit mengingat sesuatu. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas kerja dan dapat menyebabkan kecelakaan. Kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karakteristik pekerja meliputi usia, status kesehatan, jenis kelamin, dan masa kerja juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kualitas tidur pekerja bagian produksi PT. Delta Surya Textile.
Penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam menggunakan teknik proportionate simple random sampling terhadap masing-masing shift yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas tidur pekerja bagian produksi PT Delta Surya Textile. Variabel terikat dalam penelitian ini meliputi karakteristik pekerja (usia, jenis kelamin, masa kerja) dan faktor pekerjaan (shift kerja, beban kerja fisik, konflik). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
wawancara dengan kuesioner dan studi dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yaitu uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerja berdasarkan usia sebagian besar adalah perempuan (62,9%) dan paling banyak berusia >35 tahun (55,7%) serta paling banyak memiliki masa kerja <10 tahun (58,6%). Berdasarkan faktor pekerja, jenis shift kerja paling banyak berada pada shift pagi yaitu sebesar 34,2% dengan beban kerja yang di dapat oleh pekerja sebagian besar merupakan beban kerja ringan (61,4%), serta sebagian besar pekerja memiliki konflik kerja ringan yaitu sebesar 72,9%. Tidak terdapat hubungan antara variabel karakteristik pekerja meliputi usia (p=0,823), dan masa kerja (p=0,244), serta faktor pekerjaan meliputi jenis shift (p=0,154) dan beban kerja fisik (p=0,164) dengan kualitas tidur pekerja bagian produksi PT. Delta Surya Textile. Terdapat hubungan antara variabel karakteristik pekerja yaitu jenis kelamin (p=0,046) serta variabel faktor pekerjaan yaitu konflik kerja (p=0,26) dengan kualitas tidur pekerja bagian produksi PT. Delta Surya Textile.
Saran yang dapat diberikan peneliti adalah pihak perusahaan disarankan untuk mempertimbangan jenis kelamin pekerja yang akan bekerja secara shift, terlebih dalam perekrutan pekerja baru untuk lebih mengutamakan pekerja laki-laki untuk pekerjaan dengan pola kerja shift untuk meminimalisir adanya gangguan tidur pada pekerja. Bagi pekerja dianjurkan untuk menjaga kebutuhan tidur berdasarkan usia. Selain itu agar tercipta hubungan yang baik pekerja dianjurkan untuk selalu melakukan komunikasi yang baik antar pekerja baik di dalam lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja sehingga konflik kerja dapat diminimalisir. | en_US |