Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Suatu Studi di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara pemberdayaan
masyarakat melalui pemanfaatan TIK dengan tujuan dan petunjuk pelaksanaannya.
“Kesenjangan informasi menunjukkan ketidakmampuan mengakses dan
menggunakan informasi yang akan berdampak pada kesejahteraan seseorang.
Ketidakmampuan mengakses ini terjadi karena informasi seringkali tidak menjangkau
kalangan miskin dan marjinal” (Pe-PP Bappenas-UNDP;2007:18).Untuk mengatasi
kemiskinan yang disebabkan karena kesenjangan TIK, salah satu wujudnya adalah
dengan mendirikan telecenter. Telecenter adalah wadah atau tempat pemberdayaan
masyarakat dengan TIK yang didirikan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi pemberdayaan masyarakat dengan teknologi informasi dan komunikasi
yang dilakukan oleh Telecenter Asriloka di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo
Kabupaten Banyuwangi. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pembangunan,
konsep kebijakan publik, konsep pemberdayaan, konsep teknologi informasi dan
komunikasi serta konsep telecenter.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitian deskriptif dimana fokus penelitian ini membatasi pada evaluasi
pelaksanaan program pemberdayaan mulai awal terbentuk pada tahun 2009 s.d tahun
2011. Selain itu, peneliti juga melakukan penelitian pada kegiatan-kegiatan
pemberdayaan, hasil kegiatan pemberdayaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kegiatan pemberdayaan. Objek pada penelitian ini adalah evaluasi pemberdayaan
masyarakat dengan TIK melalaui Telecenter Asriloka. Lokasi penelitian ini adalah
Telecenter Asriloka di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo kabupaten
Banyuwangi. Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder, dimana data primer diperoleh dengan menggunakan wawancara dan
observasi sedangkan data sekunder dengan menggunakan dokumentasi dan studi
kepustakaan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah 16 orang, dengan key
informan adalah manager telecenter Asriloka. Pada penelitian ini, metode analisis
data yang digunakan yaitu menggunakan metode Miles dan Huberman yang meliputi
3 alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat dengan TIK yang dilakukan telecenter Asriloka
terwujudlah kegiatan-kegiatan pemberdayaan yaitu berupa pendampingan UKM dan
pembentukan KIM.dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pemberdayaan ditemui
faktor-faktor penunjang maupun pemhambat program pemberdayaan. faktor
penunjang pemberdayaan adalah semangat tinggi pengelola dalam menyukseskan
program pemberdayaan serta rutinnya pelatihan dan pengembangan dari Dinas
KOMINFO Jawa Timur dalam menunjang kinerja pengelola telecenter. Faktor
penghambat dari kegiatan-kegiatan pemberdayaan ini adalah kurangnya keaktifan
masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan telecenter, hal ini disebabkan
banyaknya masyarakat yang masih berfikiran negatif tentang TIK. Perbedaan
persepsi antara masyarakat dan pengelola terkait dengan tugas dan fungsi telecenter,
masyarakat cenderung menganggap bahwa telecenter sebagai tempat mendapatkan
pembinaan, mendapatkan finansial, mendapatkan pemasaran, dsb. Kurangnya
kemitraan dengan instansi terkait baik pemerintah maupun swasta agar kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan telecenter dapat berjalan dengan maksimal.