Hubungan Efikasi Diri dengan Subjective Well Being pada Petani Tembakau di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember
Abstract
Permasalahan yang dihadapi petani selama masa tanam tembakau dapat
berdampak terhadap kesehatan psikologi petani yang akan berakibat pada
menurunnya produktivitas kerja dan subjective well being. Perasaan cemas, sulit
berkonsentrasi dan mudah marah merupakan indikator pada tingginya emosi
negatif, serta adanya ketidakpuasan karena pengalaman gagal panen juga
termasuk dalam rendahnya subjective well being pada petani tembakau.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri
dengan subjective well being pada petani tembakau di Kecamatan Kalisat
Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional
dengan teknik pengambilan sampel proportionate random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 422 petani tembakau. Jumlah populasi petani secara
keseluruhan di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember sebanyak 20.047 petani.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner General Efficacy
Scale untuk mengukur efikasi diri dengan nilai alpa cronbach 0.76-0.9 yang
memiliki indikator level, strenght dan generality. Subjective well being memiliki
indikator afektif berupa pengalaman emosi yang diukur menggunakan kuesioner
SPANE untuk pengukuran emosi positif dan negatif, keduanya disajikan
bersamaan, namun dilakukan analisis reliabilitas secara terpisah dengan nilai
reliabilitas Cronbach alpha pada skala emosi positif sebesar 0.84 dan nilai
Cronbach alpha untuk skala emosi negatif sebesar 0,80. Indikator kognitif berupa
kepuasan hidup yang diukur menggunakan kuesioner Scale with Life Satisfaction
untuk mengukur kepuasan hidup dengan nilai Cronbach alpha sebesar 0.87. Uji
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Chi Square
(CI=95%).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]