Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Rakyat Nusantara Karya Desy Rachmawati Serta Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Ajar Siswa Kelas IV
Abstract
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan
manusia. Seorang guru memiliki tugas untuk membantu peserta didik dalam
mengembangkan etika dan sikap (ranah afektif) dalam diri peserta didik. Hal
tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran pendidikan karakter maupun
pendidikan moral. Pendidikan karakter memiliki hubungan yang erat dengan
pendidikan moral, dimana tujuannya adalah untuk membentuk kemampuan dan
kepribadian setiap individu secara terus menerus guna penyempurnaan diri kearah
yang lebih baik lagi. Pembentukan pendidikan karakter dan pendidikan moral
dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui pembelajaran cerita, salah
satunya yaitu cerita rakyat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah unsur-unsur
intrinsik yang terdapat dalam Cerita Rakyat Nusantara karya Desy Rachmawati
dan bagaimanakah pemanfaatan telaah unsur-unsur intrinsik Cerita Rakyat
Nusantara karya Desy Rachmawati sebagai alternatif materi ajar untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam Cerita
Rakyat Nusantara karya Desy Rachmawati dan mendeskripsikan pemanfaatan
unsur-unsur intrinsik Cerita Rakyat Nusantara karya Desy Rachmawati sebagai
alternatif materi ajar untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah buku Cerita
Rakyat Nusantara karya Desi Rachmawati, buku guru, serta buku siswa kurikulum
2013 edisi revisi 2017 kelas IV SD Semester 1 yang mengindikasikan
pemanfaatan hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Proses analisis data yang digunakan
terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap mereduksi data, penyajian data, dan terakhir
penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil dari penelitian ini yaitu tema yang terdapat dalam 5 cerita tersebut
berbeda-beda. Terdapat tema tentang perbuatan yang tidak baik akan merugikan
dan tema tentang perbuatan yang baik akan memberikan keuntungan. Watak dari
tokoh utama juga beragam. Pak Toba memiliki watak mandiri dan giat bekerja,
namun suka mengingkari janji. Bawang Merah memiliki watak jahat, serakah, dan
pemalas, sedangkan Bawang Putih memiliki watak baik hati, penyabar, dan rajin.
Malin Kundang memiliki watak rajin, pemberani, dan penyayang, namun
sombong. Timun Mas memiliki watak cerdas, pemberani, dan pantang menyerah.
Putri Kandita memiliki watak penyabar. Watak dari tokoh tambahan berbedabeda, yaitu baik hati, jahat, serakah, sombong, menolong tanpa pamrih, sabar,
ramah, setia, dan juga penyayang. Latar yang terdapat dalam 5 cerita tersebut
lengkap, meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang ada dalam
cerita. Setiap cerita memiliki pesan-pesan moral yang ingin disampaikan melalui
perilaku positif yang dapat diteladani. Pesan-pesan moral dan perilaku positif
tersebut biasanya disampaikan dalam amanat.
Cerita rakyat yang dikaji menunjukkan bahwa setiap cerita mengandung
nilai-nilai moral yang dapat membantu membelajarakan nilai keagamaan maupun
nilai sosial kepada peserta didik. Cerita rakyat ini dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif materi ajar di Sekolah Dasar yaitu di kelas IV pada KD 3.5 yang berisi
tentang menguraikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng,
dan sebagainya) serta KD 4.5 yang berisi tentang mengomunikasikan pendapat
pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan
tulis yang didukung oleh alasan yang terdapat pada semester 1 Tema 4 Berbagai
Pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat diberikan
adalah bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk
digunakan sebagai bahan alternatif materi ajar di sekolah dasar khususnya dalam
materi unsur intrinsik. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat memperbanyak buku bacaan siswa di perpustakaan sekolah, terutama buku bacaan cerita Rakyat
Nusantara. Bagi peneliti lain, diharapkan Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai sebagai pertimbangan untuk mengadakan penelitian sejenis, yaitu meneliti
struktur unsur intrinsik dari karya yang berbeda.