Show simple item record

dc.contributor.advisorFatimatuzzahro, Nadie
dc.contributor.advisorYuwono, Budi
dc.contributor.authorSaid, Muhammad Nagara Salim
dc.date.accessioned2020-11-02T02:02:47Z
dc.date.available2020-11-02T02:02:47Z
dc.date.issued2020-07-16
dc.identifier.nim161610101118
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101480
dc.description.abstractAngka pencabutan gigi di indonesia sangat tinggi yaitu mencapai 79,6%. Tindakan pencabutan gigi dapat menyebabkan proses inflamasi. Reaksi inflamasi yang berlebihan dan berkepanjangan akan menghambat penyembuhan luka. Makrofag didalam proses inflamasi dapat menghasilkan senyawa sitokin, enzim, dan ROS yang dapat meningkatkan respon inflamasi dan merusak jaringan sehat didaerah luka. Oleh karena itu, jumlah marofag perlu dikontrol agar tidak terjadi respon inflamasi yang berlebih yang dapat menghambat penyembuhan luka. Penggunaan obat NSAID untuk mengkontrol proses inflamasi dapat menimbulkan efek samping, sehingga diperlukan bahan terapi alternatif pengganti. Kulit buah naga merah memiliki kandungan yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri yang dapat membantu proses penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektifitas ekstrak kulit buah naga merah terhadap jumlah sel makrofag pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus wistar. Jenis penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu tiga kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Seluruh sampel dilakukan pencabutan pada gigi molar pertama rahang bawah. Pada kelompok kontrol diberikan larutan CMC-Na dan pada kelompok perlakuan diberikan larutan ekstrak kulit buah naga merah satu kali sehari. Dekapitasi dilakukan pada hari ke-3, hari ke-5, dan hari ke-7 kemudian dilakukan pembuatan sediaan histologis dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Pengamatan dan penghitungan jumlah sel makrofag dilakukan pada tiga lapang pandang menggunakan mikroskop cahaya binokuler perbesaran 400x. Setelah itu, data dianalisa menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian didapatkan jumlah sel makrofag pada kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol pada hari ke-3, ke-5 dan ke-7. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari kandungan ekstrak kulit buah naga merah yang mampu menghambat infiltrasi sel makrofag kedaerah luka. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian adalah pemberian ektrak kulit buah naga merah (Hydrocereus Polyrhizus) dapat menurunkan jumlah sel makrofag pada soket pasca pencabutan gigi tikus wistar jantan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigi Universitas Jemberen_US
dc.subjectEkstrak Kulit Buah Naga Merahen_US
dc.subjectSel Makrofagen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pasca Ekstraksi Gigi Tikus Wistaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigi
dc.identifier.kodeprodi1610101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record