Prevalensi Karies dan Erosi pada Narapidana Pengguna Narkotika Jenis Sabusabu di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Kabupaten Jember
Abstract
Latar belakang penelitian ini yaitu tingginya angka penyalagunaan narkotika
di Indonesia, terutama sabu-sabu, menurut Survei Badan Narkotika Nasional tahun
2018. Penyalahgunaan sabu-sabu tersebut dapat menyebabkan penyakit pada gigi
antara lain karies dan erosi, sebab sabu-sabu dapat memperburuk kualitas saliva
sebagai cairan anti kariogenik dan penyeimbang pH dalam rongga mulut. Baik di
Indonesia maupun di Kabupaten Jember, laporan tentang kesehatan gigi dan mulut
pengguna sabu-sabu masih sangat terbatas. Mengingat tingginya risiko pengguna
sabu-sabu untuk terkena karies dan erosi maka peneliti perlu melakukan penelitian
untuk menggambarkan prevalensi karies dan erosi pada narapidana pengguna sabusabu
di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Kabupaten Jember. Tujuan
dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui prevalensi karies dan erosi,
serta mendeskripsikan karakteristik narapidana pengguna narkotika jenis sabu-sabu
di Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, penelitian dilakukan pada bulan Desember 2019 di
Lembaga Pemasayarakatan Klas II-A Kabupaten Jember. Populasi penelitian
berjumlah 131 dengan kriteria sampel yiatu lama konsumsi sabu-sabu minimal 18
bulan dan tidak memiliki penyakit sistemik, sehingga didapatkan jumlah sampel
sebanyak 58 responden. Pengukuran karies menggunakan indeks DMF-T,
pengukuran erosi menggunakan Basic Erosive Wear Examination, sedangkan
karakteristik responden diperoleh melalui lembar kuisioner. Alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain 1 set dental kit, cotton pellet, petridish,
handscoon, masker, headlamp, lembar kuisioner, dan alat tulis. Prosedur yang
dilakukan pada penelitian ini yaitu mula-mula responden mengisi informed consent
kemudian gigi geliginya diamati untuk menilai skor karies dan skor erosinya. Data
responden selanjutnya diseleksi berdasarkan kriteria sampel, lalu data responden
yang telah sesuai kriteria sampel diolah dengan tabulasi menggunakan program
Microsoft Excel 2016.
Hasil pemeriksaan terhadap 58 responden narapidana pengguna sabu-sabu
Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Kabupaten Jember memperoleh data bahwa
prevalensi karies yaitu sebesar 77,27% dengan rata-rata skor karies 7,21. Prevalensi
erosi yaitu sebesar 72,40% dengan rata-rata skor erosi 5,29. Karakteristik pengguna
sabu-sabu anatara lain sebagain besar berjenis kelamin laki-laki (86,20%), berusia
kategori dewasa awal (26-35 tahun) (41,38%), menyikat gigi 1 kali sehari (48,28%),
mengonsumsi sabu-sabu dengan cara dihisap (91,40%), mengonsumsi sabu-sabu
dengan frekuensi harian hingga mingguan (68,97%), dan mengonsumsi sabu-sabu
selama minimal 4 tahun (82,76%).
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data yang telah diolah yaitu
prevalensi karies narapidana pengguna sabu-sabu didapatkan sebesar 89,96%
dengan rerata skor DMF-T 7,21. Prevalensi erosi gigi narapidana pengguna sabusabu
didapatkan sebesar 72,41% dengan rerata skor erosi 5,29. Karakteristik
narapidana pengguna sabu-sabu yaitu sebagian berjenis kelamin laki-laki, berusia
26-35 tahun, menyikat gigi 1 kali sehari, mengonsumsi sabu-sabu dengan cara
dihisap dengan frekuensi harian hingga mingguan selama 4 tahun atau lebih.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]