Gambaran Klinis Jaringan Lunak Rongga Mulut Berdasarkan Tipe Anak Sindroma Down di Kecamatan Patrang dan Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Gambaran Klinis Jaringan Lunak Rongga Mulut Berdasarkan Tipe Anak Sindroma Down di Kecamatan Patrang dan Sumbersari Kabupaten Jember; Shania Rada Chairmawati; 161610101002; 2020; 93 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Sindroma down memperlihatkan kelainan kromosom berupa trisomi 21 yang terkait dengan penurunan intelektual. Sindroma down termasuk dalam salah satu bentuk retardasi mental berat, sehingga memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dengan individu normal. Kemampuan anak sindroma down tersebut berhubungan dengan cara anak tersebut dalam menjaga kebersihan rongga mulut sehingga terdapat perbedaan kelainan serta variasi pada jaringan lunak rongga mulut pada setiap tipe anak sindroma down. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran keadaan jaringan lunak rongga mulut anak sindroma down dan menganalisis perbedaan kelainan jaringan lunak rongga mulut anak sindroma down berdasarkan tipe keparahan sindroma down di SLB Negeri Patrang, SLB-C Taman Pendidikan dan Asuhan (TPA) Jember, SLB Yayasan Pendidikan dan Asuhan Bintoro Kota Jember.
Penelitian dilakukan dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional pada 20 anak sindroma down di SLB Negeri Patrang, SLB-C Taman Pendidikan dan Asuhan (TPA) Jember, SLB Yayasan Pendidikan dan Asuhan Bintoro Kota Jember dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan pemeriksaan pendahuluan untuk melihat kelainan pada jaringan lunak rongga mulut anak sindroma down. Temuan kelainan dan variasi jaringan lunak dicatat pada form lembar pencatatan dan difoto secara ekstra oral atau intra oral tergantung lokasi kelainan yang ditemukan kemudian dilakukan analisis data.
Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi maupun esklusi berjumlah 20 siswa yang diklasifikasikan berdasarkan tipe sindroma down yaitu tipe ringan sebanyak 9 siswa (45%) , tipe sedang sebanyak 9 siswa (45%) dan tipe berat sebanyak 2 siswa (10%). Didapatkan hasil temuan gambaran klinis kelainan dan variasi pada jaringan lunak rongga mulut anak sindroma down yaitu gingivitis sebanyak 8 siswa (40%), bibir inkompeten sebanyak 7 siswa (35%), makroglosia sebanyak 3 siswa (15%), periodontitis sebanyak 2 siswa (10%), hiperplasia gingiva sebanyak 2 siswa (10%), fissure tongue sebanyak 1 siswa (5%), lip fissure sebanyak 1 siswa (5%), ulser sebanyak 1 siswa (5%). Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon Signed Rank. Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan perbedaan yang signifikan pada setiap tipe keparahan anak sindroma down dengan temuan kelainan dan variasi jaringan lunak rongga mulutnya. Tipe anak sindroma down yaitu tipe ringan, sedang, dan berat menunjukkan variasi gambaran kelainan jaringan lunak yang berbeda-beda.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah temuan kelainan dan variasi jaringan lunak rongga mulut anak sindroma down paling banyak adalah gingivitis sebesar 40% dan bibir inkompeten sebesar 35%. Tipe anak sindroma down yaitu tipe ringan, sedang, dan berat tidak berhubungan dengan kelainan dan variasi jaringan lunak yang muncul pada rongga mulut anak tersebut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]