Hubungan Religiusitas dengan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit III Baladhika Husada
Abstract
Prosedur operasi merupakan suatu pengalaman yang menegangkan bagi hampir semua pasien. Perasaan cemas sebelum melakukan operasi merupakan respon yang normal pada pasien pre operasi. Respon tersebut muncul karena mengalami kecemasan serta rasa takut seperti rasa nyeri post operasi, kemungkinan akan cacat, takut pada tindakan anastesi, alat-alat operasi dan bahkan kematian. Beberapa pasien kadang tidak dapat mengontrol kecemasan sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Salah satu koping yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan yaitu religiusitas. Religiusitas mempunyai peran penting dalam kehidupan serta dalam keperawatan perioperatif. Religiusitas merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kesehatan yakni dapat meredakan tekanan dalam hidup dan mampu meringankan kecemasan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan religiusitas dengan kecemasan pada pasien pre operasi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan cara purposive sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 81 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel yang diukur ada dua variabel yakni variabel religiusitas dan variabel kecemasan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner religiusitas untuk mengukur religiusitas dan kuesioner Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) untuk mengukur kecemasan pre operasi. Analisa data menggunakan uji statistik Kendal Tau B dengan tingkat signifikan 0,01. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas pada pasien pre operasi tinggi (86,4%). Kecemasan pada pasien pre operasi adalah cemas sedang (46,9%). Hasil uji statistik menggunakan Kendal Tau B didaptkan hasil p value 0,001 sehingga dapat diartikan bahwa terdapat korelasi antara religiusitas dengan kecemasan. Nilai korelasi Kendal Tau B sebesar -0,396 menunjukkan bahwa korelasi bersifat negatif dengan keeratan hubungan lemah. Hal ini berarti semakin tinggi religiusitas maka semakin sedang kecemasan pasien pre operasi.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan pada pasien pre operasi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada. Praktik keagamaan dapat membantu untuk lebih tenang, dapat mengalihkan perhatian, dapat mengurangi efek dari hospitalisasi dan dapat meningkatkan kesehatan mental sebelum operasi. Perawat dapat mengkaji kecemasan pasien pre operasi sehingga perawat dapat memberikan intervensi berbasis religiusitas untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]