Hubungan Perilaku dengan Kecelakaan Kerja pada Petani di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan penduduknya sebagian besar bekerja sebagai petani data dari BPJS pada akhir tahun 2017 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 123.040 kasus. Kasus kecelakaan tertinggi terdapat di wilayah Jawa Timur dengan kasus sebanyak 23.198 kasus. Setiap tempat kerja mengandung potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Kecelakaan kerja ini bisa dipengaruhi akibat beberapa hal yaitu mesin, alat kerja, bahan, proses pengolahannya, tempat kerja dan cara-cara melakukannya. Alat pelindung diri merupakan salah satu cara yang dapat digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. UU nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, menyebutkan bahwa pengurus atau pimpinan tempat kerja berkewajiban menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk para pekerja dan para pekerja diwajibkan menggunakan APD dengan benar. Namun kenyataannya masih banyak tenaga kerja yang tidak menggunakannya walaupun telah tersedia dan mengetahui besarnya manfaat pengetahuan APD. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja belum bisa menerapkan perilaku yang benar dalam pencegahan kecelakaan kerja. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku petani dengan kecelakaan kerja di Kelurahan Antirogo. Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah petani dapat meningkatkan perilaku yang benar serta menurunkan kecelakaan kerja.
Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan jumlah 52 sampel. Data yang didapatkan berupa data primer yang berupa kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan selama seminggu di kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Penelitian ini mendapatkan hasil sebanyak 29 petani (55,8%) berpengetahuan tinggi, 31 petani (59,6%) bersikap baik, 33 petani (63,5%) bertindak baik,dan 23 petani (44,2%) mengalami kecelakaan kerja Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara perilaku petani dengan kecelakaan kerja di Kelurahan Antirogo. Hasil dari perhitungan prevalence ratio menunjukkan bahwa pengetahuan, dan tindakan yang baik dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Saran dari penelitian ini adalah untuk peneltian selanjutnya disarankan meneliti faktor resiko lain yang menyebabkan kecelakaan kerja danmenggunakan metode observasi dalam menilai tindakan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]