Sintesis Kalsium Aluminat (caal2o4) Dengan Variasi Asam Sitrat Dan Suhu Kalsinasi Menggunakan Metode SOL-Gel Sebagai Katalis Biodiesel
Abstract
Konsumsi energi terbarukan penduduk Indonesia pada tahun 2016 sangat
rendah yaitu 1,46 % dari 175 MTOE (Million Tonnes Oil Equivalent). Pemerintah
berupaya meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya
adalah biodiesel. Biodiesel pada umumnya diproduksi melalui reaksi
transesterifikasi antara trigliserida (minyak) dengan alkohol (etanol atau metanol)
menghasilkan suatu metil atau etil ester dengan bantuan katalis. Penelitian saat ini
banyak mengembangkan katalis alkali padat berpenyangga alumina sebagai
katalis heterogen untuk produksi biodiesel seperti katalis kalsium-alumina.
Sintesis katalis kalsium aluminat (CaAl2O4) dapat dilakukan dengan beberapa
metode, salah satunya adalah metode sol-gel karena dapat berlangsung pada suhu
yang lebih rendah, prosesnya sederhana, dan mempunyai homogenitas yang
tinggi. Sintesis kalsium aluminat dengan metode sol-gel yang berlangsung pada
suhu kalsinasi 1000 oC menghasilkan CaAl2O4 fasa rhombik dan monoklinik
dengan perbandingan stoikiometri material awal Ca2+ : Al3+ : C6H8O7 (asam sitrat)
= 1 : 2 : 3 mol. Oleh karena itu, penggunaan variasi jumlah mol asam sitrat
diharapkan memberikan pengaruh terhadap pembentukan fasa katalis CaAl2O4
sehingga kalsinasi dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah.