dc.description.abstract | Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan
perhatian karena termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di negaranegara maju maupun berkembang. Jumlah penderita hipertensi di dunia pada
tahun 2016 adalah 29,0%. Data RISKESDAS dari kementerian kesehatan tahun
2013 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi menurut karakteristik, penderita
hipertensi tertinggi adalah kelompok lansia yaitu kelompok umur 65-74 tahun.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi diantaranya umur, jenis
kelamin, dan asupan makanan. Asupan makanan yang dapat mempengaruhi
tekanan darah salah satunya ialah natrium.
Kadar natrium yang berlebihan seringkali dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, meskipun mekanismenya belum diketahui
sepenuhnya, diperkirakan melibatkan perubahan fungsi ginjal, volume darah,
hormon pengatur cairan, vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah), fungsi
jantung, dan sistem saraf otonom. Seseorang yang mengurangi asupan natrium
akan menurunkan tekanan darah, karena natrium cenderung mendorong tubuh
untuk meretensi cairan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kadar natrium pada makanan
terhadap peningkatan tekanan darah lansia. Penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Variabel pada
penelitian kali ini yaitu asupan natrium dan tekanan darah. Uji analisis komparasi
pada penelitian ini menggunakan uji komparasi Wilcoxon.
Penelitian ini diikuti oleh 31 lansia yang berada di UPT. Pelayanan Sosial
Tresna Werdha-Kabupaten Jember yang dipilih menggunakan metode purposive
sampling. Asupan natrium diperoleh dari wawancara food recall 24 jam. Prinsip
dari metode ini ialah pengukuran konsumsi makanan individu yang dilakukan
dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi dalam
periode 24 jam terakhir. Data tekanan darah didapatkan dengan menggunakan
sphygmomanometer. | en_US |