dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh
kurangnya produksi insulin, adanya resistensi terhadap kinerja insulin atau
kombinasi keduanya. Penyakit ini adalah salah satu penyakit kronis yang ditandai
dengan hiperglikemia (kadar glukosa dalam darah tinggi). Diabetes melitus
diketahui sebagai penyebab penyakit berbahaya lainnya apabila dibiarkan dalam
jangka panjang seperti, kardiovaskular (CVD), kerusakan saraf (neuropati),
kerusakan ginjal (nephropathy), dan retinopati bahkan kebutaan. Prevalensi
diabetes melitus terus mengalami peningkatan meskipun tingkat kepatuhan dalam
pengobatan pasien diabetes melitus cenderung tinggi yaitu sebesar 75%.
Kepatuhan pasien dalam pengobatan dapat diukur dengan menggunakan beberapa
cara, salah satunya dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dapat
digunakan adalah kuesioner Hill-Bone. Kuesioner ini telah diterjemahkan ke
dalam versi bahasa Indonesia untuk pasien hipertensi oleh peneliti di Indonesia.
Pada penelitian di Malaysia, kuesioner Hill-Bone pernah dimodifikasi untuk
menyesuaikan dengan kultur yang ada di Malaysia. Tujuan dilakukan penelitian
ini yaitu untuk melihat validitas dan reliabilitas kuesioner Hill-Bone versi bahasa
Indonesia yang dimodifikasi serta mengukur kepatuhan dalam pengobatan pasien
diabetes melitus tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan
rancangan observational. Pengambilan sampel dilakukan di Poli Jantung dan Poli
Penyakit Dalam RSD dr. Soebandi Jember. Modifikasi butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner dilakukan dengan berkonsultasi kepada para ahli. Pada tahap
awal, survei dilakukan kepada 30 responden (pilot survey). Kemudian dilanjutkan
dengan face validity, construct validity, dan uji reliabilitas dengan
mempertimbangkan nilai cronbach’s alpha kepada 210 pasien diabetes melitus
tipe 2.
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner Hill-Bone
versi bahasa Indonesia yang telah dimodifikasi untuk pasien diabetes melitus tipe
2 yang terdiri dari 14 butir pertanyaan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai
Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) sebesar 0,845 dan Barlett’s test p<0,001 serta persen
total varian yang didapat adalah 65%. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai
Cronbach’s alpha sebesar 0,877. Sehingga kuesioner Hill-Bone versi bahasa
Indonesia yang telah dimodifikasi terbukti valid dan reliabel. Berdasarkan analisis
hubungan antara faktor sosiodemografi usia, jenis kelamin, dan status pendidikan,
dan jumlah obat yang digunakan dengan tingkat kepatuhan minum obat pasien
diabetes melitus tipe 2 tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Sedangkan
faktor sosiodemografi jumlah penyakit penyerta dengan tingkat kepatuhan minum
obat pasien diabetes melitus tipe 2 menunjukkan hubungan yang signifikan. | en_US |