dc.contributor.advisor | Rohman, Lutfi | |
dc.contributor.advisor | Subekti, Agus | |
dc.contributor.author | Puspita, Dita | |
dc.date.accessioned | 2020-10-23T02:40:01Z | |
dc.date.available | 2020-10-23T02:40:01Z | |
dc.date.issued | 2020-06 | |
dc.identifier.nim | 161820201001 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101253 | |
dc.description.abstract | Penelitian terhadap teknologi sel surya terus berkembang dan kini para
peneliti berusaha meningkatkan efisiensi sel surya dengan mengoptimalkan
kemampuan penyerapan spektrum cahaya matahari pada sel surya. Sel surya yang
didesain memiliki kemampuan menyerap spektrum cahaya matahari yang sangat
besar adalah sel surya tandem (multijunction), yang termasuk dalam sel surya
generasi ketiga (Dimroth and Kurtz, 2007). Sel surya tandem (multijunction)
merupakan desain sel surya di mana terdapat beberapa persambungan p-n yang
dibuat dari material semikonduktor yang berbeda. Penggunaan material berbeda
(bandgap berbeda) yang digunakan sebagai persambungan inilah yang ditujukan
untuk mendapatkan maksimum foton dari spektrum cahaya matahari. Dalam
proses fabrikasi sel surya tandem terdapat batasan mendasar terkait penggunaan
material dengan mengoptimalkan bandgap yang memungkinkan tercapainya nilai
efisiensi yang tinggi melalui rendahnya tingkat defect.
Di balik nilai efisiensi sel surya tandem yang sangat tinggi terdapat
tantangan dalam proses fabrikasinya. Berbagai usaha telah dilakukan salah
satunya yaitu optimasi persambungan p-n yang digunakan untuk menghubungkan
sel satu dengan sel yang lainnya. Persambungan p-n memegang peran penting dan
perhatian khusus untuk meningkatkan efisiensi sel surya tandem, hal ini
dikarenakan persambungan memiliki pengaruh terhadap besar-kecilnya energi
yang diteruskan hingga mampu menghasilkan energi listrik. Oleh karena itu
dibutuhkan karakteristik persambungan p-n ideal yang diterapkan untuk
menghubungkan antar sel sehingga diharapkan didapatkan energi cahaya yang
optimum untuk dikonversi dan menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang
besar.
Dengan memanfaatkan keunggulan pemodelan numerik berbasis metode
beda hingga, respon berupa densitas dan potensial yang diperoleh dari solusi
persamaan Poisson non-stasioner digunakan untuk investigasi semikonduktor p+-
GaAs/n+-Si heterojunction sebagai persambungan untuk sel surya tandem berbasis
Si/GaAs. Peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan persambungan
agar didadaptakan persambungan ideal yang diaplikasikan untuk sel surya tandem
berbasis Si/GaAs.
Mengacu pada hasil dan analisis maka secara umum dapat disimpulkan
bahwa pada semua variasi ketebalan yang dilakukan pada masing-masing lapisan,
yakni Si dan GaAs, menunjukkan semakin berkurang ketebalan lapisan
persambungan semakin besar rapat arus yang dihasilkan dan semakin rendah
besarnya energi konduksi pembawa muatan. Hal ini menunjukkan bahwa
pembawa muatan pada semikonduktor p+-GaAs/n+-Si heterojunction semakin
mudah menembus barrier saat ketebalan lapisan semakin tipis sehingga
menghasilkan arus yang semakin besar. Rendahnya energi konduksi yang
dihasilkan oleh persambungan p+-GaAs/n+-Si heterojunction menunjukkan bahwa
saat struktur ini digunakan untuk sambungan pada sel surya tandem berbasis
Si/GaAs dapat mentransfer energi dengan baik tanpa banyak kehilangan listrik
yang dihasilkan. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember | en_US |
dc.subject | Sel Surya Tandem Berbasis Si/GaAs | en_US |
dc.subject | Semikonduktor p+-GaAs/n+-Si | en_US |
dc.title | Analisis Dan Investigasi Karakter Semikonduktor P+-Gaas/N+-Si Heterojunction Untuk Persambungan Sel Surya Tandem Berbasis Si/Gaas Menggunakan Archimedes 2.0.1 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.prodi | Magister Fisika | |
dc.identifier.kodeprodi | 1820201 | |