Pelepasan Ion NI (Nickel) Pada Logam Nicr Setelah Direndam Dalam Seduhan Kopi Robusta
Abstract
Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai jenis kopi yang beredar di pasaran, akan tetapi jenis kopi robusta dan arabika mendominasi produksi kopi di Indonesia. Konsumsi kopi di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata sekitar 3% setiap tahunnya dan sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menyukai jenis kopi robusta. Hal ini dikarenakan, kopi robusta memiliki rasa yang lebih enak dan kualitas tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan kopi arabika.
Ion logam dapat terlepas dari alloy NiCr terutama di dalam lingkungan rongga mulut yang basah dan jumlah peningkatan pelepasan ion logam dipengaruhi oleh pH dan jenis larutan. Pasien yang menggunakan konstruksi gigi tiruan berbahan alloy NiCr dan memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi, diduga dapat meningkatkan terjadinya korosi. Hal ini disebabkan oleh konsumsi kopi dapat memicu terjadinya penurunan pH saliva, sehingga lingkungan rongga mulut semakin asam. Pada kondisi asam ion H+ yang terbentuk semakin banyak, sehingga ion logam akan mengalami reaksi oksidasi yang dapat menyebabkan terjadinya pelepasan ion.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan Pre Test and Post Test with Control Group Design. Besar sampel pada penelitian ini adalah 13 spesimen alloy NiCr berpenampang bulat (diameter 1 cm dan ketebalan 0,1 cm). Tahap pertama dimulai dengan pembuatan seduhan kopi robusta, bubuk kopi 3 mg diseduh dengan air mendidih 100 ml pada suhu 100oC. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif direndam aquades, kelompok kontrol positif direndam saliva buatan dan seduhan kopi robusta, dan kelompok perlakuan direndam larutan campuran saliva buatan dan seduhan kopi robusta. Masing-masing kelompok menggunakan variasi waktu 2 dan 7 hari. Kemudian,
diletakkan pada inkubator bersuhu 370C sesuai variasi waktu yang sudah ditentukan dan dilakukan pengadukan setiap 24 jam sekali.
Pengukuran pada penelitian ini menggunakan 3 alat uji, yaitu X-Ray Flouresence (XRF), Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). XRF digunakan untuk mengetahui komposisi alloy, AAS untuk menghitung pelepasan ion Ni dengan satuan ppb, dan SEM untuk mengetahui morfologi alloy. Nilai pelepasan ion Ni pada hasil rendaman kelompok kontrol negatif variasi waktu 2 dan 7 hari ialah 3,8 ppb dan 2,1 ppb; kontrol positif saliva buatan variasi waktu 2 dan 7 hari ialah 6,6 ppb dan 3,3 ppb; kontrol positif seduhan kopi robusta variasi waktu 2 dan 7 hari ialah 1,6 ppb dan 1,4 ppb; dan kelompok perlakuan variasi waktu 2 dan 7 hari ialah 4,24 ppb dan 4,26 ppb. Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas data menggunakan Kolmogrov Smirnov Test dan diketahui bahwa data terdistribusi normal (p>0,05). Kemudian, dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene Test dan diketahui bahwa data homogen dengan nilai p=0,126. Selanjutnya, dilakukan uji parametrik menggunakan Two-way Anova Test dan diketahui bahwa nilai signifikansi 0,026 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antar kelompok. Selanjutnya, dilakukan uji lanjutan menggunakan Least Significant Differences (LSD) dan didapatkan hasil bahwa semua kelompok memiliki perbedaan bermakna tehadap kelompok kontrol positif saliva buatan, kecuali kelompok kontrol negatif dan perlakuan variasi waktu 7 hari.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]