Show simple item record

dc.contributor.advisorTrisiana, Anita
dc.contributor.advisorSuyoso, Hernu
dc.contributor.authorPrasaja, Bayu Gilang
dc.date.accessioned2020-10-23T00:48:49Z
dc.date.available2020-10-23T00:48:49Z
dc.date.issued2020-06-18
dc.identifier.nim151910301058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101239
dc.description.abstractKabupaten Jember memiliki 599 bangunan sekolah dasar serta jumlah murid 173.936 dan guru sebesar 9.324 jiwa sehingga dengan adanya jumlah murid dan guru yang ada, membutuhkan sekolah dasar dan ruang kelas yang memadai untuk menyelenggarakan pendidikan yang lebih baik. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jember, mencatat pada tahun 2019 SD yang telah diperbaiki sebanyak 191 dan pada tahun 2020 akan ditargetkan 413 SD akan diperbaiki. Adapun total ruang kelas SD yang rusak berat sebanyak 850, tersebar di 361 lembaga SD negeri. Dalam melakukan evaluasi kerusakan yaitu dengan melakukan survey terlebih dahulu untuk mendapatkan data sehingga dapat diklasifikasikan kedalam kondisi kerusakan bangunan ringan, sedang, berat dan total. Kondisi kerusakan bangunan ringan apabila kerusakan sebesar 1-29% dari kondisi awal bangunan, kondisi kerusakan sedang sebesar 30-44%, kondisi kerusakan berat 45-65%, sedangkan untuk kerusakan total yaitu sebesar 66-100%. Dengan meninjau setiap sub komponen bangunan mulai dari lantai sampai dengan atap kemudian dievaluasi kerusakannya sesuai dengan hasil yang ada di lapangan. Dari hasil 22 sekolah dasar yang telah dilakukan perhitungan nilai tingkat kerusakan bahwasanya, seluruh sekolah sesuai klasifikasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalami tingkat kerusakan ringan dengan kerusakan terendah pada SDN Jatiroto 03 sebesar 0.39% dan kerusakan tinggi pada SDN Jamintoro 03 sebesar 45%. Kemudian dari hasil survey yang dilakukan kerusakan terbesar berada di komponen plafound sebesar 25.66% dengan hasil diagram fishbone dapat diperoleh sebab kerusakan yaitu tukang kurang pengalaman, tukang umur kurang (manusia). Kualitas eternit, paku, kualitas kayu (material). Atap bocor, rayap (lingkungan). Dari perhitungan estimasi biaya rehabilitasi yang telah dilakukan di SDN Kecamatan Sumberbaru dengan mengambil 22 sampel sekolahan maka rekapitulasi biaya yang diperlukan sebesar : Rp. 1.082.032.994. Kegiatan pemetaan zonasi bangunan sekolah dasar negeri yang terletak di Kecamatan Sumberbaru dengan daerah yang diamati sebanyak 22 titik sesuai dengan klasifikasi kerusakan ringan dengan warna hijau, sedang warna kuning, dan berat warna merah. Sedangkan untuk pemetaan kondisi estimasi biaya rehabilitasi ditandai warna hijau apabila rentang 0-100 juta rupiah, warna kuning apabila rentang 100-200 juta rupiah.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Jemberen_US
dc.subjectKondisi Bangunanen_US
dc.subjectBiaya Perbaikanen_US
dc.titleEvaluasi Kondisi Bangunan Menggunakan Diagram Fishbone Dan Biaya Perbaikan (Studi Kasus: Sekolah Dasar DI Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipil
dc.identifier.kodeprodi1910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record