Fungsi Keluarga dengan Status Gizi Balita pada Extended Family di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember
Abstract
Pemenuhan gizi anak sangat diperlukan dalam lima tahun pertama kehidupan anak untuk merangsang pertumbuhan anak. Status gizi balita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang terdiri dari faktor langsung (adanya penyakit kronik atau kurangnya jumlah dan kualitas makanan) dan faktor tidak langsung (keluarga). Setiap keluarga memiliki fungsi keluarga untuk menyeimbangakan dan mensejahterakan komponen di dalamnya, termasuk juga dalam memantau proses tumbuh kembang dan status gizi anak. Karakteristik keluarga seperti jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan fungsi keluarga yang nantinya akan berdampak pada status gizi balita. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sekaligus menganalisis fungsi keluarga dengan status gizi balita pada extended family di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Tahap pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik consecutive random sampling dan diperoleh 195 partisipan. Proses pengambilan data menggunakan kuesioner karakteristik responden dan kuesioner FAD (Family Assessment Device) untuk mengukur fungsi keluarga. Pengukuran status gizi balita menggunakan standar antropometri z-score (BB/U). Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya keterkaitan fungsi keluarga dengan status gizi balita pada extended family menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa dari 195 tipe keluarga extended family paling banyak memiliki nilai fungsi keluarga tinggi (59%) dan status gizi balita paling banyak dalam status gizi baik (61,5%). Hasil analisis korelasional dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fungsi keluarga dengan status gizi balita pada tipe keluarga extended family (X2 = 6,034 ; p-value : 0,014).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara fungsi keluarga dengan status gizi balita pada tipe keluarga extended family. Adanya penelitian ini, diharapkan nantinya tenaga kesehatan setempat dapat memberikan edukasi kepada tipe keluarga extended family di Wilayah Puskesmas Panti Kabupaten Jember mengenai pentingnya pelaksanaan fungsi keluarga dalam pemantauan status gizi balita.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]