Realitas Sosial Kehidupan Pemuda Dusun Tugung Desa Sempu Banyuwangi
Abstract
Dusun Tugung merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Sempu
Kabupaten Banyuwangi. Mayoritas pemuda Dusun Tugung yang sudah
menyelesaikan pendidikannya memilih untuk menjadi pengangguran. Keputusan
para pemuda untuk tidak bekerja juga tidak serta merta terbentuk dengan
sendirinya. Tidak produktifnya pemuda Dusun Tugung diakibatkan oleh beberapa
faktor. Seperti faktor keluarga dan lingkungan yang tidak mengharuskan mereka
bekerja. Ditambah lagi dengan faktor dari dalam diri sendiri yang tidak
termotivasi karena melihat banyak pemuda lain yang bersikap demikian. Pemuda
yang menganggur akan menghabiskan waktunya dengan cara menongkrong di
warung kopi atau dirumah salah satu pemuda.
Kebiasaan menongkrong merupakan realitas sosila yang terbentuk melalui
tiga tahapan. Tahapan pertama adalah eksternalisasi yaitu penyesuain diri
terhadap sosio kulturnya sebagai produk manusia. Para pemuda Dusun Tugung
yang tidak bekerja dan berdiam diri di rumah merasa bosan dan memutuskan
untuk berkumpul bersama. Tentu saja ada agen yang berperan sebagai penggerak
untuk meciptakan kebiasaan ini. Para pemuda yang berada pada usia produktif
tetapi tidak bekerja akan diajak untuk berkumpul bersama. Mereka akan
menghabiskan waktu dengan cara mengobrol dan bermain game online bersamasama. Kemudian kegiatan ini akan menjadi kebiasaan yang dilihat oleh pemuda
lain sebagai gambaran dari Pemuda Dusun Tugung.