MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 ARJASA TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Pembelajaran fisika saat ini sering mengalami kendala, diantaranya
adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang cocok, tidak digunakannya
media pembelajaran, kondisi kelas yang selalu pasif, serta kurangnya guru
memperhatikan keadaan dan minat siswa dalam kelas. Selain itu, fisika juga sering
dikeluhkan sebagai bidang studi yang menakutkan, membosankan dan tidak disukai
siswa. Hal ini tampak dari perilaku siswa di kelas yang menunjukkan sikap tidak
tertarik pada saat mengikuti pembelajaran fisika, misalnya siswa bicara sendiri,
melihat keluar kelas ketika guru menyampaikan materi, tidak pernah mencatat, serta
tidak pernah menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 4 Agustus 2010 di kelas VII A
SMP Negeri 1 Arjasa, ditemukan bahwa dari 40 siswa 97,5 % mendapatkan skor di
bawah 75; dan hanya 2,5 % siswa yang mencapai ketuntasan. Selain hasil belajar
yang masih rendah, ditemukan juga bahwa aktivitas belajar fisika siswa kelas VII A
masih kurang. Karena berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa 45 % siswa yang
aktif memperhatikan penjelasan guru, 2,5 % siswa yang aktif bertanya, dan 55 %
siswa yang aktif mencatat.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui
model Cooperative Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika
siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Arjasa. Model cooperative learning memiliki
tahapan-tahapan yaitu: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan
informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi, memberi penghargaan. Pada
proses menyajikan informasi, guru memberikan pengalaman belajar dan dapat
mendorong siswa untuk berfikir bebas sesuai dengan pengetahuan yang telah
dimilikinya sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa terhadap
informasi yang didapatkannya. Metode pembelajaran yang diperkirakan sesuai
dengan kerangka Model cooperative learning adalah metode demonstrasi. Metode
demonstrasi merupakan cara mengajar dimana seorang guru memperlihatkan suatu
proses. Dengan melihat suatu proses, siswa akan lebih berkesan sehingga membentuk
pengertian dengan baik dan sempurna. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
(1) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar fisika menggunakan Model Cooperative
learning dengan Metode Demonstrasi siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Arjasa Tahun
Ajaran 2010/2011?, (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika menggunakan
Model Cooperative learning dengan Metode Demonstrasi siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Arjasa Tahun Ajaran 2010/2011?.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan tempat
penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Arjasa. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VII A. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan
wawancara. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama digunakan Normalized
Gain (NG) dan untuk yang kedua digunakan teknik persentase aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan analisis data diperoleh Normalized Gain untuk siklus 1 sebesar 0,46
yaitu kategori sedang, dan untuk siklus 2 sebesar 0,74 dengan kategori tinggi.
Analisis data untuk aktivitas siswa didapatkan 34% untuk pra-siklus, 66% untuk
siklus 1, dan 78,12% untuk siklus 2. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1)
Pembelajaran Fisika menggunakan Model Cooperative Learning dengan metode
demonstrasi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Arjasa tahun ajaran 2010/2011
semester ganjil menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa dari kategori kurang
aktif menjadi sangat aktif. Pada siklus I dan Siklus II, masing-masing persentase
aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 66% dan 78,12 % dalam kriteria sangat
aktif; (2) Pembelajaran Fisika menggunakan Model Cooperative Learning dengan metode demonstrasi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Arjasa tahun ajaran
2010/2011 semester ganjil menunjukkan peningkatan hasil belajar dari Normalized
Gain 0,46 antara pra siklus dengan siklus 1 dan Normalized Gain 0,74 antara pra
siklus dengan siklus 2.