Modul Panduan Manajemen Ekowisata
Abstract
Modul Pengabdian kepada Masyarakat ini mencakup bidang
Organisasi dan Manajemen Ekowisata, baik pengorganisasian pelaku
ekowisata maupun manajemen pengelolaan aktivitas ekowisata yang
mencakup; aspek manajemen destinasi, manajemen objek dan atraksi,
manajemen personalia, manajemen operasi, maupun manajemen jasa
pelayanan. Aspek manajemen tersebut tidak secara spesifik
dibicarakan, namun sudah dikemas sebagai satu kesatuan aspek dari
setiap bab maupun sub-bab serta setiap arah pembahasan yang
disampaikan. Modul Pengabdian kepada Masyarakat ini tersusun ke
dalam 4 Bab yang akan diuraikan berikut ini.
Bab 1 merupakan pendahuluan dengan memberikan wawasan
mengenai sejarah ekowisata (ecotourism) yang merupakan bentuk
wisata alternatif merespon munculnya ekses atau dampak negatif
penyelenggaraan pariwisata massal (mass tourism) yang semakin masif.
Eksploitasi pariwisata juga dilakukan berbagai negara maupun tingkat
pemerintahan daerah (local goverment) yang untuk menjadikan sektor
pariwisata sebagai sumber finansial/ekonomi bagi penerimaan daerah.
Dalam perjalanan dan perkembangan ekowisata sebagai aktivitas
kepariwisataan, mendapat perhatian khususnya dari kalangan akademisi
dan NGO yang mendorong berbagai kajian kristis dan ilmiah sehingga
melahirkan perkembangan konsep dan cakupan konteks kajian dan
praktek penyelenggaraan ekowisata. Oleh karena itu, melalui paparan
materi Bab 1 dipandang perlu memberikan tinjauan historis ekowisata.
Bab 2 mengenalkan konsep organisasi yang diawali dengan
penyajian konsep yang lebih filosofis dan teoritik agar mengerti dan
dapat memahami definisi, prinsip dan karakteristik organisasi secara
umum. Arahan dilanjutkan dengan pengenalan pengorgnisasian terkait
kepariwisataan, yang secara legal formal di atur dan ditetapkan di
dalam ketentuan Undang-Undang nomor 10 tahun 2009 tentang
Kepariwisataan. Namun secara spesifik diarahkan pada pengenalan
organisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang dibentuk sebagai
unsur “Penggerak” pariwisata pedesaan. Sebagai organ penggerak
partisipasi masyarakat dan pengelola pariwisata di desa memerlukan struktur yang memadai dan kelengkapan kelembagaan yang juga
memadai agar efisien dan efektif dalam menjalankan fungsi
keorganisasian dan manajerial.
Bab 3 memberi arahan mengenai manajemen pengelolaan
ekowisata yang diawali dengan pengenalan konsep manajemen yang
lebih teoritik. Selanjutnya disampaikan tentang lingkup manajemen
ekowisata yang berisi berbagai substansi aktivitas ekowisata dengan
tujuan memberikan pengenalan dan pemahaman tentang apa saja
aktivitas ekowisata yang kemudian membutuhkan pengaturan. Di
dalam memanajemeni aktivitas ekowisata bisa menjadi sangat luas
sebagaimna aspek-aspek manajemen pariwisata tersebut di atas,
sehingga membutuhkan skil manajerial yang tidak saja ahli secara
konseptual tetapi lebih kreatif dan inovatif dalam menjawab tantangan
dan tuntutan perkembangan di lapang baik dari aspek tantangan bisnis,
lingkungan, maupun harapan wisatawan (market expectation).
Dilanjutkan dengan pengenalan manajemen pengembangan
sumberdaya manusia sebagai referensi dalam menguatkan kapasitas
dan kompetensi pengelola ekowisata.
Bab 4 merupakan bab penutup yang berisi harapan agar
pembaca memahami tujuan dari penulisan modul panduan manajemen
ekowisata. Seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh masih
dibutuhkan peran pembaca untuk memotivasi diri belajar dan
meluaskan pengalaman dari berbagai sumber yang dimanfaatkan.
Collections
- LSP-Texbook [216]