PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG MELINJO YANG DIFERMENTASI DENGAN Lactobacillus fermentum ERHADAP KANDUNGAN PURINDAN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Pemberian Tepung Melinjo yang Difermentasi dengan Lactobacillus
fermentum terhadap Kandungan Purin dan Kadar Asam Urat pada Tikus;
Diah Lutfi Indawati, 062210101038; 2010: 33 halaman; Fakultas Farmasi,
Universitas Jember.
Meningkatnya kadar asam urat dalam serum darah salah satunya karena
kebiasaan makan (food habbit) yang mengkonsumsi jenis makanan yang
mengandung purin tinggi (jeroan, daging, kacang-kacangan, sayuran dan seafood).
Mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung purin tinggi secara berlebihan,
dapat meningkatkan jumlah purin dalam tubuh sehingga melewati ambang batas
normal yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme asam urat atau
hiperurisemia. Hiperurisemia adalah suatu kondisi asimptomatik yang ditandai
dengan peningkatan kadar asam urat dalam serum darah > 7 mg/dL, kadar asam urat
diatas 6 mg/dL pada perempuan dan diatas 7 mg/dL pada laki-laki digunakan sebagai
batasan hiperurisemia. Untuk mencegah dan mengurangi hiperurisemia ini dapat
dilakukan dengan menurunkan kadar purin dalam makanan yang dikonsumsi dengan
beberapa cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan kemampuan organisme
(bakteri probiotik) dalam mendegradasi purin. Bakteri probiotik adalah suatu bakteri
yang bersifat mutualisme di dalam tubuh yang dapat mengontrol bakteri merugikan
dan bersifat aman. Berdasarkan alasan tersebut dilakukan penelitian untuk
membuktikan bahwa bakteri probiotik (Lactobacillus fermentum) dapat
mendegradasi senyawa purin pada tepung melinjo guna menyediakan bahan pangan
rendah purin serta mengetahui pengaruh pemberian tepung melinjo terfermentasi
terhadap kadar asam urat pada tikus.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan Lactobacillus
fermentum dalam mendegradasi senyawa purin yang terkandung pada tepung melinjo
viii
selama proses fermentasi dan pengaruh pemberian melinjo yang terfermentasi
terhadap kadar asam urat pada tikus.
Hasil penelitian secara In-vitro menunjukkan dalam waktu 24 jam fermentasi
terjadi degradsi purin sebesar 65,8 %, sedangkan protein melinjo tidak terdegradasi
selama proses fermentasi. Untuk melihat pengaruh tepung melinjo terfermentasi
terhadap kadar asam urat dilakukan uji pada hewan coba (tikus). Hasil uji
menunjukkan bahwa kelompok hewan yang diberi tepung melinjo memiliki kadar
asam urat yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya konsumsi makanan
tinggi purin akan meningkatkan kadar asam urat darah. Sedangkan kelompok hewan
yang diberi tepung melinjo terfermentasi menunjukkan kadar asam urat lebih rendah
dibandingkan kelompok melinjo.
Kesimpulan yang diperoleh Lactobacillus fermentum mampu mendegradasi
senyawa purin dalam tepung melinjo sedangkan kandungan protein selama proses
fermentasi tidak mengalami degradasi. Selanjutnya uji In-vivo menunjukkan bahwa
tepung melinjo terfermentasi dapat menurunkan kadar asam urat dibandingkan tepung
melinjo tanpa fermentasi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]