dc.description.abstract | Perkembangan teknologi semakin tinggi menyebabkan semakin
meningkatnya penggunaan alat-alat elekronik dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan intensitas radiasi gelombang
elektromagnetik dalam berbagai frekuensi, salah satunya adalah Extremely Low
Frequency (ELF). Medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) berada pada
frekuensi antara 0 hingga 300 Hz dan termasuk dan non ionizing radiation. Hal ini
membuat banyak penelitian dari berbagai bidang yang dilakukan untuk mengkaji
efek dari medan magnet ELF diantaranya adalah bidang kedokteran, pertanian,
dan pangan. Produk pangan dapat diawetkan secara termal maupun nontermal.
Sebagian besar proses pengawetan produk pangan melibatkan panas, proses
pemanasan tersebut selain mengaktivasi mikroba juga dapat mempengaruhi mutu.
Proses pengawetan bahan pangan secara non-termal, yaitu dengan teknologi
osilasi medan magnet dikategorikan dalam proses pasteurisasi. Prinsip utama dari
pasteurisasi yaitu tidak mematikan semua mikroorganisme, tetapi hanya yang
bersifat patogen. Tujuannya yaitu untuk menghilangkan atau meminimumkan
penurunan mutu akibat pengolahan termal.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian pengaruh medan
magnet Extremely Low Frequency (ELF) terhadap pH dan daya hantar listrik
sebagai indikator ketahanan cabai merah. Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mengkaji pengaruh medan magnet ELF intensitas 900 μT dan 1000
μT selama 30, 45, dan 60 menit terhadap ketahanan pH dan daya hantar listrik
cabai merah, serta menentukan intensitas paparan medan magnet ELF yang efektif
terhadap ketahanan cabai merah. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian eksperimen dengan desain penelitian randomized subjects post test
only control group design yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen pada penelitian ini merupakan kelompok yang
diberi perlakuan berupa paparan medan magnet ELF terbagi menjadi dua
kelompok yakni kelompok eksperimen 900 μT dan kelompok eksperimen 1000
μT masing-masing kelompok dipapar selama 30 menit, 45 menit dan 60 menit.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium ELF Pendidikan Fisika Universitas
Jember. Pengukuran pH dengan alat pH meter digital dan pengukuran daya hantar
listrik dengan alat conductivity meter (TDS meter). Pengukuran pH dan DHL
dilakukan pada hari ke-0, hari ke-4, hari ke-8, dan hari ke-12 setelah pemaparan.
Kualitas cabai merah dapat dilihat dari kondisi fisik dan sifat fisiknya.
Kondisi fisik cabai merah bisa dilihat dari pengamatan kondisi fisik baik, cacat,
dan warna. Sedangkan, sifat fisiknya dapat dilihat dari pH dan daya hantar
listriknya. Semakin lama penyimpanan cabai merah maka akan mengalami
penurunan kualitas kondisi fisik maupun sifat fisiknya. Begitu juga dengan sifat
fisiknya semakin lama penyimpanan maka tingkat keasamannya relatif meningkat
akibat produksi asam pada proses pembusukan. Peningkatan keasaman ini
mengakibatkan nilai pH cabai merah mengalami penurunan sehingga produksi ion
H+ meningkat, pertambahan ion ini tentunya mengakibatkan ion-ion yang
sebelumnya sudah terkandung dalam bahan juga akan mengalami pertambahan
sehingga nilai daya hantar listrik (DHL) bahan akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sifat fisik yakni nilai
pH, nilai DHL dan kondisi fisik mengalami penurunan disetiap pengukuran.
Semakin besar intensitas (≥700 μT hingga 1000 μT) dan lama paparan medan
magnet ELF berpengaruh terhadap perubahan sifat fisik dan kondisi fisik dari
cabai merah. | en_US |