Optimasi Biaya Transportasi Distribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Abstract
Optimasi merupakan pencapaian terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang diarahkan pada batas maksimum atau minimum misalnya perusahaan. Suatu perusahaan pasti ingin mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan cara meminimumkan biaya produksi atau distribusi produk. Pendistribusian yang tepat sangat berperan penting agar biaya transportasi yang dikeluarkan minimum. Agar biaya transportasi yang dikeluarkan minimum maka diperlukan perhitungan khusus yang akurat sehingga perusahaan bisa mengelola modal secara maksimal. Masalah transportasi distribusi produk tersebut dapat diselesaikan salah satunya dengan menggunakan model transportasi. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah transportasi adalah North West Corner Method (NWCM), Least Cost Method (LCM) dan Vogel’s Approximation Method (VAM). Dari beberapa metode tersebut, yang memberikan solusi optimal adalah Vogel’s Approximation Method (VAM). Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terdapat metode baru untuk menyelesaikan masalah transportasi yaitu Incessant Allocation Method (IAM) dan Allocation Table Method (ATM).
CV. Karunia Jaya merupakan salah satu perusahaan di Bondowoso yang memproduksi dan mendistribusikan AMDK dengan merk A3 Fresh O2 dalam jumlah yang cukup besar. Proses distribusi membutuhkan biaya transportasi yang cukup besar. Jika biaya transportasi yang dikeluarkan besar, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang kecil. Oleh karena itu diperlukan suatu cara agar biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan minimum. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan model transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya distribusi produk dengan menggunakan Vogel’s Approximation Method (VAM), Incessant Allocation Method (IAM) dan Allocation Table Method (ATM) sebagai solusi awal serta Modified Distribution (MODI) sebagai solusi
viii
akhir yang kemudian dibandingkan dengan solusi optimal pada simpleks dan riil biaya dari perusahaan.
Model transportasi dikembangkan dalam bentuk program linier dari masalah transportasi. Model transportasi yang didapat diselesaikan dengan menerapkan Vogel’s Approximation Method (VAM), Incessant Allocation Method (IAM), Allocation Table Method (ATM) sebagai solusi awal serta Modified Distribution (MODI) sebagai solusi akhir dan metode simpleks pada QM for Windows V5. Menganalisis hasil perhitungan dan menarik kesimpulan dari hasil perhitungan. Model matematika yang diperoleh dari permasalahan distribusi produk di CV. Karunia Jaya Bondowoso adalah sebagai berikut.
Fungsi Tujuan:
Minimasi 𝑍=801𝑥11+951𝑥12+769𝑥13+816𝑥14+3039𝑥15+3218𝑥16+701𝑥17+ 1094𝑥18+535𝑥19+487𝑥110+907𝑥21+1073𝑥22+3521𝑥23+918𝑥24+ 3353𝑥25+913𝑥26+793𝑥27+1235𝑥28+605𝑥29+549𝑥210+896𝑥31+ 1054𝑥32+2881𝑥33+897𝑥34+808𝑥35+4040𝑥36+769𝑥37+1226𝑥38+ 599𝑥39+538𝑥310
Fungsi Kendala: Σ𝑥1𝑗10𝑗=1≤21408 Σ𝑥2𝑗10𝑗=1≤21154 Σ𝑥3𝑗10𝑗=1≤21429 Σ𝑥𝑖13𝑖=1≥2135 Σ𝑥𝑖23𝑖=1≥1962
ix
Σ𝑥𝑖33𝑖=1=3525 Σ𝑥𝑖43𝑖=1≥2430 Σ𝑥𝑖53𝑖=1=3454 Σ𝑥𝑖63𝑖=1=3075 Σ𝑥𝑖73𝑖=1≥2921 Σ𝑥𝑖83𝑖=1≥1521 Σ𝑥𝑖93𝑖=1≥3175 Σ𝑥𝑖103𝑖=1≥3835 Σ𝑥1𝑗10𝑗=1≥0 Σ𝑥2𝑗10𝑗=1≥0 Σ𝑥3𝑗10𝑗=1≥0
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan optimasi dari penerapan solusi awal VAM pada CV. Karunia Jaya Bondowoso dapat meminimumkan biaya transportasi distribusi AMDK sebesar Rp21.150.670,00. Berdasarkan penerapan solusi awal IAM dapat meminimumkan biaya transportasi distribusi AMDK sebesar Rp21.158.446,00. Berdasarkan
x
penerapan solusi awal ATM dapat meminimumkan biaya transportasi distribusi AMDK sebesar Rp21.557.065,00. Solusi kelayakan dasar awal VAM, IAM, ATM kemudian diselesaikan dengan MODI sebagai solusi optimal. Hasil dari solusi akhir VAM, IAM dan ATM ketiganya memberikan total biaya transportasi sama dengan solusi optimal pada metode simpleks yaitu Rp21.150.670,00 dengan selisih sebesar Rp0. Sedangkan selisih dengan riil biaya dari perusahaan adalah Rp2.740.446,00. Namun, VAM lebih baik daripada IAM dan ATM dikarenakan pada VAM tidak perlu dilakukan alokasi per