dc.description.abstract | Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam secara
sistematis sehingga pembelajaran fisika bukan hanya untuk penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja melainkan juga merupakan
suatu proses penemuan, sehingga siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan
kreatif. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu model
pembelajaran kontekstual. Pembelajaran konstektual (Contextual Teaching and
Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi
antara yang diajarkan dengan dunia nyata. Model pembelajaran REACT
dilaksanakan dengan menghubungkan pembelajaran di kelas dengan situasi nyata
(relating), menekankan pada bentuk pengalaman (experiencing) dan kerjasama
siswa (cooperating), mempresentasikan pembelajaran dalam pemanfaatan
(applying), serta memanfaatkan pengetahuan dalam situasi baru (transferring)..
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) mengkaji pengaruh model pembelajaran
REACT terhadap hasil belajar dalam pembelajaran fisika di SMA, (2) mengkaji
pengaruh model pembelajaran REACT terhadap kemampuan berpikir kritis dalam
pembelajaran fisika di SMA..
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gambiran. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh kelas XII MIPA. Sampel diambil setelah melakukan uji homgenitas. Design
penelitian yang digunakan adalah post-test only control group design. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, dokumentasi dan wawancara..
Sampel dalam penelitian ini adalah XII MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan XII
MIPA 2 sebagai kelas eksperimen. Dalam penelitian ini materi yang digunakan
adalah listrik statis. Berdasarkan uji statistik uji Independent Sample T-test diperoleh nilai Sig
0,148 pada Levene’s Test For Equality of Variances. Nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians data homogen. Sehingga lajur yang
digunakan adalah Equal variances assumed. Berdasarkan lajur Equal variances
assumed tampak bahwa nilai sig.(2-tailed) = 0.000 maka nilai Sig.(1tailed) = 0.000
sehingga 0.000 ≤ 0,05. Oleh karena itu sesuai dengan pedoman pengambilan
keputusan diatas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
berbeda secara signifikan dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran REACT terhadap
hasil belajar siswa. Kemudian kemampuan berpikir kritis selanjutnya diuji dengan
menggunakan uji statistik independent sample t-test. Berdasarkan uji statistik
Independent Sample t-test diperoleh nilai Sig 0,436 pada Levene’s Test For
Equality of Variances. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa varians data homogen. Sehingga lajur yang digunakan adalah Equal
variances assumed. Berdasrakan lajur Equal variances assumed tampak bahwa
nilai sig.(2-tailed) = 0.000 maka nilai Sig.(1tailed) = 0.000 sehingga 0.000 ≤ 0,05.
Oleh karena itu sesuai dengan pedoman pengambilan keputusan diatas dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen berbeda
secara signifikan dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas
kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
REACT terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan penelitian ini
adalah (1) model pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating and Transferring) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa
dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Gambiran, (2) model pembelajaran
REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating and Transferring)
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Gambiran | en_US |