dc.description.abstract | Sayur merupakan salah satu tanaman hasil pertanian Indonesia yang dapat ditemui dalam jumlah banyak. Badan Pusat Statistik tahun 2017 mencatatkan bahwa produksi sayur di Indonesia mencapai angka 10,5 juta ton per tahunnya. Karena banyaknya produksi sayur ini, sebagian akan berpotensi menjadi limbah. Hal ini dikarenakan sayur mudah sekali rusak sebab memiliki kandungan air sebesar 85-95% sehingga menjadi media tumbuh mikroorganisme.
Data dari Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah TPA Pakusari tahun 2018, setiap hari jumlah limbah yang masuk ke TPA Pakusari, Jember sebanyak 1.460 m³. Limbah sayur sendiri menyumbang sebesar 32ton/hari. Limbah sayur merupakan limbah padat organik, yang sudah tidak layak jual. Limbah sayur ini jika tidak dilakukan pengelolahan lebih lanjut akan menimbulkan bau tidak sedap dan berdampak pada lingkungan. Berbagai macam limbah sayur merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat maupun instansi pengelola limbah khususnya mengenai limbah pasar di daerah Pasar Gebang, Jember. Sebagian kecil dari limbah pasar tersebut dimanfaatkan warga sebagai pakan ternak dan pupuk kompos, akan tetapi hal tersebut belum memadai dengan laju limbah sayur setiap harinya. Banyaknya limbah sayur yang belum dimanfaatkan akan menyebabkan sanitasi lingkungan yang buruk jika dibiarkan terus menerus. Penanganan untuk mencegah peristiwa tersebut dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan mikroorganisme tertentu yang mampu untuk menguraikan limbah sehingga kesehatan | en_US |