Penalaran Matematis Siswa Binaan Olimpiade Dalam Menyelesaikan Soal Olimpiade Sains Nasional Matematika Konten Geometri
Abstract
Penalaran matematis merupakan serangkaian kegiatan berpikir untuk memperoleh kesimpulan dengan menghubungkan beberapa fakta yang telah ada. Masalah matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena masalah matematika dipahami dalam penalaran, dan penalaran dipahami dan dilatih melalui masalah matematika.
Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan ajang paling bergengsi dalam bidang sains salah satunya Matematika secara nasional di Indonesia. OSN adalah sebuah kompetisi dalam bidang sains termasuk matematika untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia. Siswa yang dapat mengikuti OSN merupakan siswa-siswa terpilih yang telah lolos dalam seleksi tingkat kabupaten dan provinsi. OSN diadakan di kota yang berbeda-beda setiap tahunnya. Geometri merupakan salah satu materi wajib yang ada pada soal OSN. Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang kaya akan pengembangan penalaran matematis. Oleh karenanya, geometri dapat dikerjakan dengan baik bila siswa memiliki penalaran yang baik pula.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa binaan Olimpiade kelas VII dalam menyelesaikan soal OSN konten geometri. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes dan wawancara. Subjek penelitian adalah siswa binaan olimpiade kelas 7 di Lembaga Pusat Pendidikan MIPA (PPM) Pythagoras. Kemudian ditetapkan tiga kategori yaitu kategori berkemampuan penalaran matematis tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal OSN matematika konten geometri 2017, 2016, dan 2015 sebagai tes
x
penalaran matematis, pedoman penskoran, pedoman wawancara. Keseluruhan instrumen yang digunakan telah diuji validasi dan telah dinyatakan valid. Pengambilan data dimulai dari tanggal 11 Mei 2019 hingga 20 Mei 2019 di PPM Pythagoras.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 orang siswa binaan olimpiade matematika kelas 7 terdapat 5 siswa yang berkemampuan penalaran matematis sedang dan satu orang dengan penalaran matematis rendah. Dalam penelitian menunjukkan terdapat kecenderungan yang nampak pada siswa yang berkemampuan penalaran sedang dan rendah. Untuk siswa berkemampuan penalaran matematis sedang, memiliki kecenderungan mampu mendeskripsikan atau menyajikan pernyataan matematika, membuat hubungan dari representasi terkait untuk menyelesaikan masalah, menetapkan generalisasi, membuat kesimpulan yang valid berdasarkan strategi informasi dan bukti, namun kurang mampu dalam memberikan argumen matematis untuk mendukung strategi.
Untuk siswa berkemampuan penalaran rendah, memiliki kecenderungan hanya mampu mendeskripsikan atau menyajikan pernyataan matematika dan membuat kesimpulan yang valid, namun kurang mampu membuat hubungan dari representasi terkait untuk menyelesaikan masalah, kurang tepat dalam menetapkan generalisasi, serta kurang mampu memberikan argumen matematis.