dc.description.abstract | Industri manufaktur sering dianggap sebagai Leading Sector, artinya pembangunan pada sektor industri manufaktur dapat mendorong pada sektor-sektor lainnya. Klaster industri merupakan fenomena yang sering dijumpai pada industri manufaktu sehingga menarik untuk dianalisis dan diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pada subsektor apa industri manufaktur Provinsi Jawa Timur terspesialisasi dan dimana letak konsentrasi spasial industri manufaktur di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan alat analisis Indeks Spesialisasi Krugman, Location Quotient (LQ), Indeks Herfindahl dan Indeks Elisson-Glaeser. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) atau indeks Hoover-Balassa Industri manufaktur Provinsi Jawa Timur terspesialisasi pada 11 subsektor yaitu, subsektor industri makanan dan minuman (2), industri pengolahan tembakau (3), industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (5), industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (6), industri kertas dan barang dari kertas; percetakan dan reproduksi media rekaman (7), industri kimia, farmasi dan obat tradisional (8), industri karet, barang dari karet dan plastic (9), industri barang galian bukan logam (10), industri logam dasar (11), industri furnitur (15) dan industri pengolahan lainnya; jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (16). Berdasarkan analisis Indeks Herfindahl Industri manufaktur Provinsi Jawa Timur terkonsentrasi secara spasial di beberapa kabupaten atau kota yaitu, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kota Kediri, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo | en_US |