| dc.description.abstract | Kurikulum merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai sukses dalam 
dunia pendidikan. Pemerintah Indonesia menerapakan kebijakan pendidikan dari 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Dengan 
kebijakan ini diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, 
kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan 
yang terintegrasi. Salah satu upaya dalam mewujudkan peserta didik yang sesuai 
dengan tujuan kebijakan kurikulum 2013 yaitu proses pembelajaran fisika di SMA 
ditekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan peserta 
didik dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada 
pembelajaran fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus, yaitu 
membekali siswa pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan yang 
dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta 
mengembangkan ilmu dan teknologi. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh 
beberapa faktor salah satunya adalah tersedianya sumber belajar. Sumber belajar 
yang dikembangkan berupa modul pembelajaran. Dari karakteristik modul sendiri 
diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri di dalam kelas.
Solusi yang dianggap mampu untuk menyelesaikan permasalahan adalah 
dengan mengembangkan suatu bahan ajar berupa modul pembelajaran fisika. 
Pengembangan modul pembelajaran fisika ini diharapkan dapat meningkatkan 
keterampilan dan pengetahuan siswa baik kognitif, psikomotor, dan sosial. Modul 
dianggap cocok untuk dikembangkan adalah Pengembangan Modul Pembelajaran 
Fisika Berbasis Science, Environment, Technology, Society (SETS) Pada Pokok 
Bahasan Suhu Dan Kalor Untuk Siswa SMA Kelas XI.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji beberapa hal, diantaranya 1) 
Kevalidan modul pembelajaran fisika berbasis science, environment, technology, 
society (SETS) pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA kelas XI, 2) Keefektifitas modul pembelajaran fisika berbasis science, environment, technology, 
society (SETS) pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA kelas XI, 3) 
Respon siswa terhadap modul pembelajaran fisika berbasis science, environment, 
technology, society (SETS) pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA
kelas XI.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini 
menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dengan desain Nieveen. 
Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah modul pembelajaran fisika 
berbasis science, environment, technology, society (SETS) pada pokok bahasan 
suhu dan kalor untuk siswa SMA kelas XI.
Skor validasi ahli Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Science, 
Environment, Technology, Society (SETS) pada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor 
Untuk Siswa SMA Kelas XI mencapai 81.50% termasuk kategori valid. 
Keefektifan modul menggunakan nilai ketuntasan hasil belajar siswa setelah 
menggunakan modul pembelajaran fisika berbasis science, environment, 
technology, society (SETS) pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA
kelas XI. Nilai ketuntasan siswa diukur dari nilai postest dengan mencapai seluruh 
siswa di kelas mengalami kriteria ketuntasan ≥ 75 dari nilai KKM sekolah. Respon 
siswa terhadap modul pembelajaran fisika berbasis science, environment, 
technology, society (SETS) pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA
kelas XI mencapai 84.00% dan berkategori respon positif.
Berdasrkan dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Modul 
Pembelajaran Fisika Berbasis Science, Environment, Technology, Society (SETS) 
pada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor Untuk Siswa SMA Kelas XI menunjukkan 
kategori valid. Keefektifan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Science, 
Environment, Technology, Society (SETS) pada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor 
Untuk Siswa SMA Kelas XI memenuhi kriteria efektif. Dan respon siswa terhadap 
Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Science, Environment, Technology, Society
(SETS) pada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor Untuk Siswa SMA Kelas XI 
berkategori positif | en_US |