dc.description.abstract | Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan diri akan kemajuan teknologi di masa depan dan kreativitas
merupakan salah satu bentuk dalam mengintegrasikannya. Munculnya berbagai
permasalahan dalam belajar fisika yang menitikberatkan pada kegiatan bernalar
dan berpikir tingkat tinggi, serta lemahnya kemampuan memecahkan masalah
sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dapat dijadikan solusi permasalahan dalam
pembelajaran fisika melalui penyusunan ide rencana menyelesaikan masalah yang
melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan solusinya sendiri.
Kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa SMA masih rendah
sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka diberikan alternatif solusi yaitu pembelajaran yang
ngutamakan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif serta hasil belajarnya. Model
pembelajaran Collaborative Creativity (CC) dengan pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, and Society) dapat dijadikan sebagai alternatif solusi
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Model
pembelajaran Collaborative Creativity (CC) dengan pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, and Society) adalah model pembelajaran yang langkah langkah pembelajarannya membuat siswa aktif di kelas dalam mengeksplor
gagasan kreatifnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengkaji pengaruh model
pembelajaran Collaborative Creativity (CC) dengan pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, and Society) terhadap kemampuan berpikir kreatif
siswa SMA. 2) mengkaji pengaruh pembelajaran Collaborative Creativity (CC)
dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society)
terhadap hasil belajar siswa SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi
eksperimen dengan desain penelitian post-test only control design. Penentuan
tempat penelitian menggunakan teknik purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMAN Jenggawah tahun ajaran 2019/2020. Sampel penelitian
menggunakan cluster rondom sampling dengan teknik undian yang kemudian
terpilih kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagai
kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran Collaborative Creativity (CC) dengan pendekatan SETS sedangkan
kelas kontrol menggunakan model pembelajaran PBL (problem based learning).
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah tes, observasi, dokumentasi dan
wawancara. Adapun teknik analisis data menggunakan Independent Sample T Test
dengan bantuan SPSS 23.
Hasil uji Independent Sample T-Test pada hipotesis pertama terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-
tailed) sebesar 0,002 sehingga uji hipotesis menyatakan H0 ditolak yang artinya
kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen berbeda secara signifikan
dengan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas kontrol. Hasil uji Independent
Sample T-Test pada hipotesis kedua terhadap hasil belajar kognitif siswa
menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,002 sehingga uji
hipotesis menyatakan H0 ditolak yang artinya hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen berbeda secara signifikan dengan kemampuan berpikir kreatif siswa
kelas kontrol. Berdasarkan Hasil uji Independent Sample T-Test maka dapat
ditarik kesimpulan model pembelajaran Collaborative Creativity (CC) dengan
pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) berpengaruh
signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar kognitif siswa. | en_US |