Show simple item record

dc.contributor.authorFebriani Mustika S
dc.date.accessioned2013-12-18T07:08:46Z
dc.date.available2013-12-18T07:08:46Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM060910302109
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10047
dc.description.abstractBuah mangga dari Probolinggo adalah satu varian buah mangga yang cukup terkenal di pasaran dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya, seperti rasa buah yang manis, tekstur buah yang lembut dan lebih tahan lama. Dengan kelebihan tersebut buah mangga pun dibudidayakan di Probolinggo dengan tekhnik perkebunan rakyat. Menurut data profil Kabupaten Probolinggo, produksi tanaman mangga pada tahun 2008 mencapai 99.621 ton dengan nilai produktivias sebesar 100,92 kg/ph, meskipun pada tahun 2009 produksi tanaman mangga hanya mencapai 83.131 ton (Profil Kabupaten Probolinggo, 2009). Namun sayangnya rasa buah mangga yang ada di pasaran sudah tidak sesuai dengan pamor yang dimilikinya, sehingga banyak konsumen merasa kecewa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku ekonomi tengkulak dalam proses perdagangan buah mangga?”. Dengan fokus kajian untuk mendeskripsikan bagaimana perilaku ekonomi tengkulak ketika bertransaksi dengan petani, pedagang dan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan metode snowball sampling. Sumber data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Perilaku ekonomi tengkulak dalam berhubungan dengan petani dilakukan ketika melakukan proses penawaran dan transaksi untuk mendapatkan buah mangga. Terdapat tiga jenis transaksi yang dilakukan oleh tengkulak dengan petani, yaitu dengan transaksi dengan cara menimbang, transaksi tebasan dan transaksi sewa. Tidak jarang dalam melakukan transaksi tengkulak memiliki perilaku yang cukup merugikan bagi petani sepetri melakukan pencurian timbangan dengan tujuan memperoleh buah mangga yang lebih banyak dari harga yang sudah dibayarkan kepada petani. Perilaku ekonomi juga dilakukan oleh tangkulak ketika berhubungan dengan pedagang maupun pengecer. Yaitu dengan melakukan pemaksimalan keuntungan, apalagi dengan keuntungan yang masih belum pasti di setiap musimnya, seperti melakukan permainan aspek ruang dan waktu, meyakinkan konsumen dan juga melakukan pengoplosan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910302109;
dc.subjectPerilaku Ekonomi Tengkulak Dalam Proses Perdagangan Buah Manggaen_US
dc.titlePERILAKU EKONOMI TENGKULAK DALAM PROSES PERDAGANGAN BUAH MANGGA DI PROBOLINGGOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record