Analisis Ketahanan Hidup Pasien Stroke Menggunakan Model Cox Proportional Hazard
Abstract
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemeterian RI tahun 2013
menunjukkan telah terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia dari 8,3 per
mil (tahun 2007) menjadi 12,1 per mil (tahun 2013). Prevalensi penyakit Stroke
tertinggi di Sulawesi Utara (10,8 per mil), Yogyakarta (10,3 per mil), Bangka
Belitung (9,7 per mil) dan DKI Jakarta (9,7 per mil). Menurut Supriadi (2012)
dalam penelitiannya tentang analisis ketahanan hidup 1 tahun pasien stroke
menyimpulkan bahwa probabilitas ketahanan hidup pasien stroke dalam jangka
waktu 52 minggu sebesar 61% dengan median ketahanan hidup 52 minggu lebih
rendah dengan negara lain di dunia. Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa
penyakit jantung dan kolesterol mempengaruhi ketahanan hidup 1 tahun pasien
stroke. Ketahanan hidup pasien dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun dalam
ilmu statistika ketahanan hidup pasien stroke dapat diprediksi dengan menggunakan
analisis survival.
Analisis survival atau analisis data ketahanan hidup adalah suatu metode
statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa
waktu sampai terjadinya suatu kejadian (Kleinbaum dan Klein 2012). Salah satu
tujuan analisis survival adalah mengetahui hubungan antara waktu survival dengan
variabel-variabel yang diduga mempengaruhi waktu survival. Hubungan tersebut
dapat dimodelkan dengan model regresi Cox proportional hazard, yang
mempunyai variabel terikat berupa waktu survival dan variabel bebas berupa
variabel yang diduga berpengaruh terhadap waktu survival.