dc.description.abstract | Indonesia yang lekat dengan keberagaman seni dan budaya, selalu memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri di setiap suku dan daerahnya. Keunikan dan daya tarik tersebut tampak dari penyelenggaraan berbagai event-event budaya baik dari skala lokal maupun internasional. Salah sataunya adalah penyelenggaraan Jember Fashion Carnival (JFC). Jember Fashion Carnival adalah sebuah event tahunan dalam ajang seni karnaval tata busana terbesar di Indonesia yang digalakan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Event ini merupakan salah satu upaya melestarikan beragam kesenian Indonesia dengan mengangkat unsur kearifan lokal kedalam desain tata busana yang dipamerkan. Penyelenggaraan JFC telah menorehkan nama Indonesia di kancah internasional khususnya dalam bidang fashion. Oleh sebab itu diperlukan perhatian khusus dalam melestarikan dan mewariskan kesenian daerah di jaman sekarang. Secara rasional, untuk dapat menyelenggarakan event besar seperti JFC bukanlah hal yang mudah, sebab harus memiliki sumber daya manusia yang terampil, profesional dan memiliki penguasaan dalam hal manajemen pengelolaan sebuah seni, mulai dari pembentukan panitia, pembagian job disk, pendataan peserta, perekrutan volunteer dan lain sebagainya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana manajemen volunteer Jember Fashion Carnival (JFC). Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan volunteerJember Fashion Carnival (JFC). Hasil penelitian secara teoritis dapat memberikan informasi dan tambahan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, serta dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pendidikan terutama dalam bidang Pendidikan Luar Sekolah yang berkaitan dengan pembinaan kepemudan dan pengembangan sumber daya manusia . Adapun secara praktis manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah informasi, wawasan serta meningkatkan pengetahuan, pengalaman yang sebelumnya belum pernah didapatkan oleh peneliti. Bagi generasi muda manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya lokal. Adapun manfaat penelitian ini bagi penyelenggara JFC dengan mengikuti pelestarian budaya jember fashion carnival yang berada dikabupaten jember, bagi penyelenggara JFC manfaat bagi penyelenggara jember fashion carnival dapat menjadi masukan bagi JFC terkait mekanisme pengelolaan volunteer jember fashion carnival.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Penentuan daerah menggunakan teknik purposive area yaitu di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan Untuk menggali data peneliti menggunakan teknik snowball sampling, Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yaitu dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan teknik triangulasi yang meliputi triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Sedangkan analisis data mengadopsi model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil dari penelitian ini adalah manajemen volunteer JFC dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu persiapan, seleksi, pembinaan serta evaluasi. Perekrutan volunteer JFC dalam pelestarikan budya lokal yang dilakukan penyelenggara JFC dengan tahap persiapan merekrut volunteer JFC. Tahap seleksi volunteer tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima formulir adalah melihat daftar riwayat hidup, pendidikan, usia, domisili, serta hasil wawancara. Pembinaan volunteer dilakukan berdasarkan pembagian pada job desk yang selanjutnya dikenalkan dengan tugas-tugas yang harus dilakukan berikut bagaimana melakukannya. Tahap evaluasi dilakukan dengan merefleksi penyelenggaraan JFC mulai dari proses sampai acara berakhir. Salah satunya adalah evaluasi pada job desk yang diterima oleh volunteer. | en_US |