Pengembangan E-Modul Pembelajaran Sejarah Berbasis Inquiry untuk Meningkatkan Historical Analysis dengan Menggunakan Model ASSURE;
Abstract
Salah satu tujuan pembelajaran sejarah adalah meningkatkan kompetensi
peserta didik dalam pembelajaran sejarah yaitu menganalisis peristiwa sejarah dan menyajikan hasil analisisnya ke dalam bentuk tulisan berdasarkan fakta-fakta sejarah. Namun berdasarkan penelitian pendahuluan dan analisis performansi yang dilakukan di SMAN 1 Pasirian, SMAN 1 Tempeh dan SMAN 1 Kunir
ditemukan kompleksitas permasalahan pembelajaran sejarah sebagai berikut: (1)
70% pendidik hanya menyampaikan tujuan pembelajaran di awal KD, (2) 70%
pendidik hanya melakukan pengembangan materi menggunakan LKS dan buku
paket, (3) 65% metode pembelajaran sudah bervariasi, (4) 70% media
pembelajaran menggunakan PPT dan LCD, (5) 65% kegiatan evaluasi dilakukan
dengan menggunakan soal pada tingkat memahami, dan (6) 80% sumber belajar
yang digunakan hanya berupa Buku Paket dan LKS sehingga kurang bervariasi.
Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya pengembangan E modul berbasis Inquiry dapat menjadi salah satu referensi untuk memperkaya
bahan ajar dan meningkatkan kemampuan historical analysis dengan menggunakan langkah-langkah metode Inquiry.
Permasalahan yang diajukan yaitu (1) bagaimana hasil validasi ahli
terhadap pengembangan e-modul berbasis Inquiry pada mata pelajaran Sejarah
Indonesia kelas XI SMA dengan model ASSURE? (2) bagaimana e-modul
pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis Inquiry pada mata pelajaran Sejarah
Indonesia dapat meningkatkan kemampuan historical analysis peserta didik kelas
XI SMA?
Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan
ASSURE. Tahapan dalam model pengembangan ASSURE yaitu (1) Analyze
learner characteristic (analisis karakteristik peserta didik); (2) State performance
objective (menetapkan tujuan pembelajaran); (3) Select methods, media, and
materials (memilih metode, media dan materi pembelajaran); (4) Utilize materials
(pemanfaatan bahan dan media pembelajaran); (5) Requires learner participation
(melibatkan peserta didik dalam proses belajar); dan (6) Evaluate and revize
(evaluasi dan revisi).
Hasil dari ahli isi bidang studi mencapai persentase 77,8% dengan
kualifikasi baik, validasi ahli desain pembelajaran mencapai persentase 92%
dengan kualifikasi sangat baik dan validasi bahasa mencapai persentase 92%
dengan kualifikasi sangat baik. Produk pengembangan juga melalui tahap uji
pengguna. Hasil yang diperoleh pada uji pengguna 1 mencapai persentase 91,1%
dengan kualifikasi sangat baik dan uji coba pengguna 2 sebesar 86,2% dalam
kualifikasi sangat baik. Pada uji coba kelompok kecil yang melibatkan 9 peserta didik dapat menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre test sebesar 39,16 (Std. Deviasi=6,12) dan post test sebesar 74,16 (Std. Deviasi=8,2). Nilai rata-rata post test lebih besar dibanding nilai pre test pada subyek kelompok kecil. Pada uji kelompok besar melibatkan 30 peserta didik dengan nilai rata-rata pre test sebesar 43,89 (Std. Deviasi=17,65) dan post test sebesar 79,48 (Std. Deviasi=30,34). Nilai rata-rata post test lebih besar dibanding nilai pre test pada subyek kelompok besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan terjadi peningkatan historical analysis peserta didik (pada kelompok kecil dan besar) setelah menggunakan emodul pembelajaran sejarah berbasis Inquirydengan model ASSURE.
Saran pemanfaatan e-modul berbasis Inquiry adalah pendidik diharapkan
mampu menjadi fasilitator yang baik dalam mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan dan hendaknya pendidik mampu mengkondisikan
kelas pada saat melakukan kegiatan pembelajaran agar lebih efektif.
Kelebihan e-modul berbasis Inquiry yaitu e-modul berbasis Inquiry
didesain sedemikian rupa berdasarkan tuntutan kompetensi yang harus dipenuhi
oleh peserta didik dalam kurikulum 2013, desain yang menarik dan
memusatkanperhatian peserta didik, serta dapat membantu peserta didik dalam
proses menganalisis sejarah.