Analisis Miskonsepsi Tentang Gaya dan Gerak Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Singotrunan Banyuwangi
Abstract
Pembelajaran IPA di SD mempunyai tujuan utama, yaitu memahami konsep IPA, mengembangkan keterampilan ilmiah, dan mengembangkan sikap yang berdasar pada nilai-nilai yang terkandung pada pembelajarannya. Dari beberapa tujuan utama tersebut, tujuan memahami konseplah yang masih belum tercapai secara maksimal dilihat dari hasil belajar siswa yang masih rendah. Jika pembelajaran IPA dilakukan hanya dengan bersifat tekstual, maka akan menimbulkan salah konsep. Salah konsep itu muncul dari pengalaman sehari-hari dan sulit diperbaiki. Pemahaman yang salah (miskonsepsi) dalam pembelajaran IPA oleh siswa dapat mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika miskonsepsi yang terjadi pada siswa atau guru tidak segera diidentifikasi sejak awal, karena nanti akan terjadinya rambatan miskonsepsi. Hal ini tentu sangat berpengaruh akan kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pernyataan berikut, maka akan dilakukan penelitian tentang “Analisis Miskonsepsi IPA tentang Gaya dan Gerak Pada Siswa kelas IV SDN 4 Singotrunan Banyuwangi”. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan seberapa besar tingkat miskonsepsi tentang gaya dan gerak serta untuk mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi tentang gaya dan gerak pada siswa SDN 4 Singotrunan Banyuwangi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN 4 Singotrunan Banyuwangi yang berjumlah 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode tes tulis dan wawancara. Soal tes yang digunakan berupa 20 butir pilihan ganda yang disertai dengan alasan. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data statistik deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari hasil tes tulis siswa dianalisis
x
menurut pola jawaban siswa yang disesuaikan dengan kriteria derajat pemahaman konsep siswa yaitu memahami, miskonsepsi dan tidak memahami.
Kesimpulan dari penelitan ini adalah (a) miskonsepsi yang dialami siswa kelas IV SDN 4 Singotrunan Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019 materi gaya dan gerak pada beberapa konsep yang terdiri dari 20 soal dengan persentase miskonsepsi yang berbeda-beda. Persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada konsep gaya gesek sebesar 61,7% dan persentase miskonsepsi terendah pada konsep gaya otot yaitu sebesar 0%. (b) Penyebab miskonsepsi yang dialami siswa berasal dari siswa dan cara mengajar guru.
Adapun saran pada penelitian ini yaitu (a) bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam melakukan penelitian deskriptif tentang analisis miskonsepsi guna menambah pengetahuan bagi peneliti lain, (b) bagi guru diharapkan setelah dilakukan penelitian tentang miskonsepsi yang dialami siswa, guru lebih memperhatikan prakonsepsi siswa dan lebih menguasai bahan pembelajaran. Guru juga dapat menggunakan media yang bervariasi dan menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, dan (c) bagi kepala sekolah diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan atau mengikutsertakan para guru pada penelitian-penelitian tentang metode pembelajaran dan membuat media pembelajaran untuk meningkatkan mutu kualitas sekolah.